Tabanan (Antara Bali) - Resimen Induk Komando Daerah Militer IX/Udayana kini memiliki satu kolam renang standar yang didedikasikan kepada para personel militer dan keluarganya serta untuk kepentingan umum demi pembinaan olahraga renang.
"Saya sangat yakin bahwa keberadaan kolam renang ini memiliki fungsi penting bagi kita semua dan masyarakat. Minimal, keharusan semua personel TNI-AD menguasai renang militer bisa tercapai dengan berlatih di sini. Juga masyarakat bisa merasakan manfaat," kata Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Rachmat Budiyanto, di Tabanan, Jumat petang.
Budiyanto dan istrinya, Ratna Budiyanto, meresmikan pemakaian kolam renang di dalam kompleks Resimen Induk Komando Daerah Militer IX/Udayana itu. Secara bersamaan, Ratna Budiyanto menekan tombol sirene sementara suaminya memutar keran air yang mengalirkan air pegunungan ke dalam kolam.
Seluruh petinggi di lingkungan Komando Daerah Militer IX/Udayana dan pemerintahan setempat selain tokoh adat hadir dalam peresmian kolam renang itu. Lima jalur renang tersedia di dalam kolam renang berukuran 30 kali 15 meter dengan kedalaman antara 1,2 meter dan 2,2 meter itu.
Komandan Resimen Induk Komando Daerah Militer IX/Udayana, Kolonel Infantri Achmad Yuliarso, bahkan menjadi orang pertama yang merasakan kesejukan air kolam renang yang dia gagas itu setelah seluruh hadirin mendaulat dia untuk menceburkan diri dengan masih memakai seragam tempur lorengnya.
Menurut Budiyanto, pendidikan militer yang dilakukan jajaran resimen induk ini memiliki banyak dimensi, mulai dari dimensi fisik sampai mental dan budaya militer yang harus bisa diwariskan dan dikembangkan dari generasi ke generasi sesuai keperluan organisasi.
"Tidak kalah penting adalah interaksi dan darma bakti kita kepada masyarakat umum. Kolam renang merupakan satu sarana untuk itu, banyak anak-anak dan remaja kita yang bisa mencetak prestasi dan berolahraga dari kolam renang ini," katanya.
Adapun Yuliarso mengilas balik ide pembangunan kolam renang yang seluruh tenaga kerjanya adalah anggota TNI-AD itu.
"Saya perhatikan di Tabanan ini belum ada kolam renang yang memadai untuk dijadikan tempat berolahraga, syukur untuk mencetak prestasi. Jika kami bisa melakukan sesuatu, mengapa tidak diwujudkan? Inilah bentuk kepedulian itu," katanya.
Banyak persyaratan kesemaptaan fisik yang diberlakukan kepada setiap personel TNI-AD, di antaranya kemampuan berenang militer pada kolam renang berkedalaman sekitar 2,2 meter sepanjang 50 meter bolak-balik.
Renang militer berarti berenang memakai seragam tempur loreng lengkap dengan sepatu lars beserta senjata laras panjang dan helm tempur di kepala.
Tidak cukup mudah untuk melakukan hal ini karena beban yang menggelayut di seluruh tubuh ditambah manuver tangan, kaki, dan kepala yang terbatas.
Pada setiap tes untuk menempuh jenjang pendidikan tertentu di lingkungan militer, hal-hal seperti ini jamak diberlakukan dan turut menentukan angka kelulusan.
"Untuk bisa melakukan renang jenis ini diperlukan latihan yang teratur. Di sini bisa dilatihkan hal itu, selain untuk sekedar berolahraga biasa. Sekali lagi, masyarakat umum boleh juga berenang di sini dan akan dibuatkan jalan serta parkir khusus untuk itu," kata Wakil Komandan Resimen Induk Komando Daerah Militer IX/Udayana, Letnan Kolonel Infantri Agus R Fadilla.(*)
