Sebanyak 7.306 personel Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia mengikuti latihan bersama di Lapangan Wira Yudha Bhakti, Rindam IX/Udayana, Tabanan, Bali, Senin, untuk meningkatkan kompetensi dan kolaborasi antara dua lembaga pengamanan tersebut.
Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Polisi Putu Jayan Danu Putra dalam laporannya menyatakan 7.306 personel gabungan tersebut terdiri dari personel Polri 4.346 laki-laki dan 503 wanita, TNI AD 1.452 laki-laki dan 170 wanita, TNI AL 765 laki-laki dan 50 wanita, serta TNI AU 20 wanita.
Upacara pembukaan kolaborasi terintegrasi Dikmaba (Pendidikan Pertama Bintara) TNI AD dengan Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri tahun ajaran 2022 tersebut dipimpin oleh Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Polisi Putu Jayan Danu Putra dan Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto.
Kapolda Bali Putu Jayan mengatakan latihan bersama tersebut merupakan rangkaian kegiatan diklat integrasi TNI-Polri dalam bentuk latihan kolaborasi untuk peserta didik dikmaba TNI AD, TNI AL, TNI AU dan peserta didik Diktukba Polri berdasarkan nota kesepahaman antara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
“Diklat integrasi TNI-Polri ini merupakan tindak lanjut kebijakan Panglima TNI dan Kapolri yang dituangkan dalam naskah kerja sama pendidikan dan pelatihan integrasi di semua jenis dan jenjang pendidikan TNI dan Polri,” kata Kapolda Bali.
Putu Jayan menyatakan pendidikan dan pelatihan integrasi TNI dan Polri sebelumnya hanya dilaksanakan pada tingkat perwira saja yaitu pendidikan integrasi Taruna Akademi Militer (Akmil) AL, Akmil AU dan Akpol, pada pendidikan pengembangan Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) dan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) dan juga Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI AD, TNI AL, TNI AU dan Sesko TNI.
Dengan adanya kebijakan Panglima TNI dan Kapolri tersebut, kata Putu Jayan maka diklat integrasi diperluas sampai kepada tingkatan Tamtama dan Bintara di semua jenis dan jenjang pendidikan.
Adapun tujuan utama dari pendidikan dan pelatihan integrasi tersebut, kata Kapolda, adalah untuk mempererat soliditas dan sinergitas seluruh prajurit TNI dan Bhayangkara Polri sejak dari masa pendidikan, sehingga terbentuk kebersamaan, kekompakan dan ikatan moral dalam menjaga dan menjamin lima proses pembangunan nasional, stabilitas keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“TNI dan Polri yang solid artinya tidak mudah dipecah belah, tidak mudah diadu domba, akan tetapi saling memperkuat satu dengan lainnya dalam menjaga seluruh tumpah darah dan keutuhan NKRI,” kata Kapolda Bali.
Kapolda Bali Putu Jayan berharap diklat integrasi TNI-Polri ini dapat semakin mempererat silaturahmi diantara para tenaga pendidik, instruktur dan pengasuh di lingkungan TNI-Polri yang secara bersama-sama saling bahu-membahu untuk memberikan yang terbaik kepada peserta didik dalam membentuk sinergitas dan soliditas prajurit TNI dan Bhayangkara Polri.