Kuta (Antara Bali) - PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, akan menerapkan sistem argometer pada taksi karena banyak warga masyarakat mengeluhkan tarif yang tinggi.
"Kami akan menerapkan sistem taksi di bandara. Insya Allah, Juli sudah berubah dan semua (taksi) menggunakan tarif argo," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Ngurah Rai Yanus Suprayogi ketika memberikan sambutan dalam sosialisasi sapu bersih pungutan liar di Hotel Patra Jasa Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Menurut Yanus, upaya itu dilakukan untuk meminimalkan pungutan kepada pengguna jasa bandara atau penumpang yang memanfaatkan taksi.
Senada dengan Yanus, Kepala Seksi Hukum dan Komunikasi PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim menambahkan pihaknya harus menutup peluang oknum memainkan tarif taksi sesuai zonasi setelah mendapat masukan dari masyarakat.
Penerapan sistem tarif taksi berargomter di bandara, lanjut Arie, juga muncul dari laporan masyarakat.
"Peluang (pungutan) harus diminimalisir. Kami targetkan Juli sudah berlaku," ucapnya.
Arie lebih lanjut menjelaskan saat ini ada empat koperasi taksi yang melayani jasa transportasi di bandara yakni Trans Tuban, Sapta Pesona, Lohjinawi dan Koperasi angkutan Angkasa Pura.
"Saat ini kami bekerja untuk merubah konsep berbisnis dengan pengusaha taksi," ucap Arie. (WDY)