Negara (Antara Bali) - Tiga warga Kelurahan Pendem, Kabupaten Jembrana tertimpa dapur yang roboh, akibat terjangan angin kencang, Senin.
Meskipun tertimpa dapur yang roboh, tiga warga Dusun Pancardawa masing-masing Ketut Liastri (32), serta Kadek Antarayasa anaknya yang baru berusia 1,5 tahun dan Komang Rendi Priantini, keponakannya yang baru berumur tujuh tahun berhasil selamat.
"Sambil menggendong anak dan memegang keponakan, saya merangkak keluar lewat lubang yang tertahan oleh pintu," katanya.
Ia mengatakan, saat kejadian, ia bersama anak dan keponakannya itu sedang mengambil makanan di dapur, yang tiba-tiba angin kencang datang membuat dapur sangat sederhana setinggi dua meter itu roboh.
Saat dapur dari anyaman bambu itu roboh, ia bersama anak dan keponakannya langsung berjongkok bermaksud menghindari reruntuhan puing bangunan yang berat.
"Suami saya sedang bekerja sebagai buruh mengangkut kayu. Di dalam rumah hanya ada mertua saya saja, kebetulan dia tidak sedang di dapur," katanya.
Menurutnya, rumah itu merupakan peninggalan orang tua yang sudah berusia sekitar 30 tahun, dengan kondisi di beberapa bagian rumah khususnya dapur sudah lapuk.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian ini langsung berdatangan memberikan pertolongan, termasuk mengeluarkan peralatan dapur yang masih utuh.
Dari bawah reruntuhan, warga hanya bisa menyelamatkan beberapa barang, sementara peralatan yang terbuat dari kaca seperti gelas dan piring hancur.
Lurah Pendem I Wayan Putra Mahardika mengatakan, kejadian ini sudah dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Jembrana untuk mendapatkan kajian, agar warga ini mendapatkan bantuan.
"Untuk sementara bantuan yang sudah diberikan adalah peralatan dapur, terpal serta paket makanan cepat saji. Yang roboh hanya dapurnya, bukan rumah utamanya," katanya.(GBI)