Semarang (Antara Bali) - Profesi pengemudi ojek berbasis aplikasi atau
"online", semakin menarik minat kaum hawa untuk menekuninya, termasuk di
Kota Semarang.
"Saya sudah enam bulan ini bergabung. Ternyata asyik. Kerjanya
fleksibel, namun hasilnya lumayan," kata Nela Nurvitasari (26), salah
satu pengemudi ojek online di Semarang, Kamis.
Mahasiswi yang masih semester delapan suatu universitas di Semarang
itu mengaku tertarik menjadi pengojek "online" karena kawan
perempuannya banyak yang sudah bergabung.
Akhirnya, Nela, sapaan akrab gadis berjilbab itu pun mengiyakan
ajakan temannya untuk menjadi pengemudi ojek online sebagai profesi
sampingan sembari menyelesaikan skripsi di fakultas ekonomi.
"Lumayan, setiap hari rata-rata dapat kalau Rp100.000 Belum
termasuk dengan poin jika mencapai target, bisa sampai Rp200.000,"
katanya.
Gadis kelahiran Semarang itu mengemukakan beberapa pengalaman menjadi pengojek "online".
Pernah ada, kata sulung dari dua bersaudara itu, konsumen laki-laki
batal order karena merasa tidak enak dibonceng perempuan, dan pernah
pula order dibatalkan karena istri calon penumpang tidak mengizinkan
suaminya dibonceng perempuan.
"Ya, saya sih enggak masalah. Nolaknya juga sopan. Lucunya,
gara-gara perasaan tidak enak dari penumpang jika dibonceng perempuan,
pernah pula malah saya yang diboncengin," kata dia lalu tertawa.
Sementara itu Dekawati Kusuma Dewi (21) yang juga perempuan
pengemudi ojek mengaku hasil yang didapatnya cukup membantu orang tua
untuk biaya kuliah.
"Kebetulan, ibu saya juga pengemudi online. Sudah setahun ini.
Jadi, saya tahu bagaimana hasil yang didapatkan dan akhirnya tertarik,"
kata mahasiswi semester satu fakultas psikologi suatu universitas
tersebut.
Dalam sehari, Deka, sapaan akrab gadis kelahiran Magelang itu,
mengaku bisa mendapatkan penghasilan rata-rata Rp100 ribu dari mengojek
"online", di sela kesibukannya berkuliah.
"Kalau (rider, red.) cewek, biasanya banyak memilih melayani pesan
makanan, tetapi sering juga ride, yakni penumpang. Yang penting dibikin
asyik aja," pungkasnya. (WDY)
Mahasiswi-Mahasiswi Ojek "Online"
Jumat, 21 April 2017 14:18 WIB