Dalam pengarahan pers di Beijing, Selasa, Wang menyebutkan 28 kepala negara dan kepala pemerintahan akan menghadiri pertemuan yang digagas Presiden China, Xi Jinping, itu.
"Ada 28 negara yang memastikan hadir dalam forum ini nanti," katanya saat memberikan keterangan pers bersama Deputi Dikrektur Pembangunan Nasional dan Komisi Reformasi China, Wang Xiaotao.
Sebanyak 28 kepala negara yang bakal hadir, yaitu Argentina, Chile, Ceko, Indonesia, Kazakhstan, Kenya, Laos, Filipina, Rusia, Swiss, Turki, Uzbekhistan, dan Vietnam.
Sedangkan kepala pemerintahan adalah Kamboja, Ethiopia, Fiji, Yunani, Hungaria, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Pakistan, Polandia, Serbia, Spanyol, Singapura, dan Srilanka serta China selaku tuan rumah.
"Presiden Xi nanti akan membuka forum tersebut selaku tuan rumah pertemuan tingkat tinggi," ujar Wang didampingi juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang.
Xi menganggap penting pertemuan
tersebut guna meningkatkan kerja sama internasional di kawasan di segala
bidang, termasuk ekonomi, perdagangan, investasi, dan konektivitas.
"Kami berharap forum ini menguntungkan negara-negara peserta terutama dalam menciptakan kesetaraan di kawasan," tuturnya.
Pertemuan tersebut digagas Xi saat menjadi pembicara utama dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, pada 17 Januari 2017.
Sementara itu, Wang menambahkan, forum itu untuk memecahkan semua persoalan di kawasan dan ekonomi global, sekaligus memastikan bahwa gagasan Belt and Road dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat di negara-negara yang terlibat.
Belt and Road digagas Xi pada 2013 untuk membangun jaringan perdagangan dan infrastruktur yang menghubungkan Asia dengan Eropa dan Afrika. Gagasan itu merupakan pengembangan dari program Jalan Sutera.
Sejak saat itu lebih dari 100 negara dan organisasi internasional memberikan tanggapan yang positif atas gagasan tersebut, dan lebih dari 40 negara dan organisasi internasional menandatangani kesepakatan kerja sama dengan China. (WDY)
"Kami berharap forum ini menguntungkan negara-negara peserta terutama dalam menciptakan kesetaraan di kawasan," tuturnya.
Pertemuan tersebut digagas Xi saat menjadi pembicara utama dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, pada 17 Januari 2017.
Sementara itu, Wang menambahkan, forum itu untuk memecahkan semua persoalan di kawasan dan ekonomi global, sekaligus memastikan bahwa gagasan Belt and Road dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat di negara-negara yang terlibat.
Belt and Road digagas Xi pada 2013 untuk membangun jaringan perdagangan dan infrastruktur yang menghubungkan Asia dengan Eropa dan Afrika. Gagasan itu merupakan pengembangan dari program Jalan Sutera.
Sejak saat itu lebih dari 100 negara dan organisasi internasional memberikan tanggapan yang positif atas gagasan tersebut, dan lebih dari 40 negara dan organisasi internasional menandatangani kesepakatan kerja sama dengan China. (WDY)