Singaraja (Antara Bali) - Praktisi pariwisata asal Kabupaten Buleleng, Bali, Made Dharmawan menilai kawasan wisata Tamblingan di Kecamatan Sukasada memerlukan penataan menyeluruh guna memberikan kenyamanan bagi wisatawan.
"Tamblingan mulai dilirik saat ini dan terpenting adalah bagaimana memberikan akses yang bagus utamanya dalam hal infrastruktur objek wisata," katanya di Singaraja, Bali, Senin.
Ia mengatakan, program Pemkab Buleleng yang akan mengembangkan Tamblingan agar dapat sejajar dengan objek wisata danau di Bali dinilai harus segera mungkin direalisasikan.
Ia menambahkan, pemerintah daerah diharapkan tetap melihat aspek konservasi dalam pengembangan Tamblingan ke depan. "Kawasan konservasi harus tetap dijaga dan dilestarikan," kata dia.
Menurut dia, kawasan Tamblingan merupakan salah satu danau terbesar di Bali memiliki kontribusi strategis dalam penyediaan air di sejumlah kabupaten di Pulau Dewata.
Dikatakan pula, semua pihak seharunya mesti memiliki komitmen bagaimana menjaga kelestarian danau tersebut, terlebih lagi, saat ini menjadi objek wisata baru di Bali Utara.
Bukan hanya itu saja, Tamblingan juga dikenal sebagai kawasan suci kuno. Tersebar puluhan Pura di sekitar danau sebagai tempat melakukan prosesi bhakti oleh empat desa yakni Desa Gobleg, Umejero, Munduk dan Gesing.
"Kami juga berharap selalu dilibatkan dalam pelestarian dan pengelolaan Danau Tamblingan karena bagaimana pun danau tersebut tidak terlepas dari sejarah dan keberadaan Catur Desa Tamblingan," papar dia. (WDY)