Jakarta (Antara Bali) - Sebanyak 1,8 juta siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) mengikuti Ujian Nasional (UN) yang dimulai pada Senin (10/4).
"Pagi ini, sebanyak 1.812.035 siswa SMA/MA mengikuti UN. Kami berharap pelaksanaan UN berjalan lancar dan tanpa kecurangan," ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Nizam, di Jakarta, Senin.
Sebanyak 1.812.035 siswa tersebut berasal dari 20.557 sekolah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10.905 sekolah atau 667.741 peserta mengikuti Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) dan 9.652 sekolah atau 1.144. 294 peserta mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Nizam berharap pelaksanaan UNBK untuk tingkat SMA berjalan lancar, karena soal - soal untuk SMA lebih sederhana dan tidak menggunakan video animasi. Sehingga bisa diakses berbagai komputer dengan raga spesifikasi yang berbeda.
Dia juga meminta agar pelaksanaan UN bebas dari kecurangan. "Pendidikan harus kita jauhkan dari kecurangan, integritas anak kita bangun mulai dari pendidikan. Sekolah harus menjadi zona berintegritas, bebas kecurangan."
Nizam mengaku bersyukur karena laporan kecurangan jauh lebih kecil dari tahun lalu.
"Namun kita tetap harus waspada. Pak Mendikbud sudah menyampaikan bagi guru yang terlibat melakukan kecurangan akan diberi sanksi keras. Mulai dari penghentian tunjangan profesi, mencabut sertifikat, sampai pemecatan," cetus dia.
Pada UN 2017 untuk tingkat SMA, hanya ada empat mata pelajaran yang diujikan, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris , dan satu mata pelajaran pilihan sesuai jurusan. Siswa dibebaskan memilih satu di antara tiga mapel dalam jurusannya sesuai dengan minat dan kemampuannya. (WDY)