Canberra (Antara Bali) - Ilmuwan Australia menemukan satu "molekul
kunci" yang bisa membunuh mikroba yang menginfeksi hati manusia, sebuah
terobosan yang menurut para ahli bisa membawa vaksin malaria selangkah
lebih dekat.
Para peneliti di Australian National University
(ANU) mengumumkan terobosan itu akhir pekan ini, setelah mereka melacak
sel-sel dan menemukan satu molekul yang membunuh mikroba yang
menginfeksi hati--seperti yang menyebabkan penyakit malaria.
Peneliti
utama Hayley McNamara dari ANU mengatakan temuan itu membantu menjawab
pertanyaan mengenai misteri "sel-T", sel imun yang memburu infeksi di
dalam tubuh.
"Kita tahun sel-T bisa melindungi terhadap sebagian
besar infeksi, yang masih belum kita pahami sepenuhnya adalah bagaimana
sel-T menemukan sel-sel langka yang terinfeksi virus atau parasit
seperti malaria - ibarat satu jarum dalam tumpukan jerami," kata
McNamara.
"Kami mendapati bahwa tanpa satu molekul kunci yang
disebut LFA-1 sel-sel itu tidak bekerja - mereka tidak bisa bergerak
cepat dan tidak bisa secara efektif membunuh parasit malaria."
Associate Professor Ian
Cockburn dari ANU mengatakan bahwa karena sel-T bisa secara efektif
memburu parasit malaria, mereka suatu hari akan menjadi komponen utama
dalam vaksin malaria masa depan.
"Yang ingin kami lakukan adalah
memahami bagaimana membuat vaksin yang memunculkan sel-sel imun jenis
ini. Ada vaksin-vaksin dalam uji klinis yang bekerja dengan menimbulkan
antibodi, menambahkan komponen sel-T akan menghasilkan kekebalan lebih
kuat dengan mempersenjatai bagian-bagian berbeda di sistem kekebalan,"
katanya sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.
Malaria setiap tahun membunuh sekitar setengah juta orang di daerah-daerah beriklim hangat seperti Afrika dan Asia.(WDY)
Terobosan Peneliti Australia Dekatkan Vaksin Malaria
Senin, 20 Maret 2017 12:41 WIB