Denpasar (Antara Bali) - Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan iming-iming bunga simpanan tinggi dari koperasi tertentu karena bisa jadi merupakan trik untuk menjerat para korban.
"Koperasi idealnya dibentuk dari, oleh dan untuk kesejahteraan anggota. Namun, ada juga koperasi abal-abal yang memanfaatkan secara tidak bertanggung jawab dana yang sudah dihimpun dari masyarakat," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali Dewa Nyoman Patra, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, meskipun koperasi diberikan kebebasan untuk menentukan bunga simpanan sesuai dengan kesepakatan anggota, namun tidak lantas masyarakat menjadi mudah percaya ketika ada koperasi yang menawarkan bunga tinggi.
"Kami ingatkan pilihlah koperasi yang sudah teruji, telusuri latar belakangnya, misalnya sudah beberapa kali melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT), bagaimana rekam jejak para pengurusnya serta jangan mudah percaya dengan koperasi dari luar," ucap Dewa Patra.
Pihaknya selama ini juga sudah berupaya melakukan pengawasan terhadap koperasi yang ada di Bali, yang jumlahnya lebih dari 4.900 unit itu. Apalagi sudah dibentuk pula Satgas Pengawasan Koperasi.
Namun, dia tidak memungkiri ada keterbatasan personel untuk menjangkau semuanya. Oleh karena itu, Dewa Patra mengharapkan peran masyarakat untuk turut aktif menginformasikan kalau menemukan ada koperasi dengan "gelagat" yang tidak bagus. "Pasti kami akan langsung turun untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat itu," ujarnya.
Dewa Patra menambahkan, sebagai upaya untuk menjamin koperasi yang berkualitas, pihaknya rutin melakukan pembinaan, termasuk juga mengingatkan koperasi agar memenuhi ketentuan untuk menggelar RAT.
"Dari 4.900 koperasi di Bali, ada sekitar 11 persen yang saat ini dalam kondisi `sakit`. Kami masih terus memberikan pembinaan agar keadaannya pulih," ucapnya.
Tetapi, kata dia, jika ternyata setelah dilakukan pembinaan tetap saja tidak berubah, berkali-kali tidak menggelar RAT, maka terpaksa dan dengan berat hati akan dibubarkan untuk menjaga citra koperasi di masyarakat.
"Intinya koperasi harus mampu memberikan kesejahteraan bagi anggotanya, harus sehat dan berkualitas," ucap Dewa Patra. (WDY)