Di Bali tiada hari tanpa alunan instrumen musik tradisional (gamelan) baik untuk melengkapi kegiatan ritual yang digelar masyarakat maupun mengiringi kelincahan dan olah tubuh penari.
Kegiatan ritual, alunan musik, dan gerak tari menjadi denyut nadi, serta ritme kehidupan yang kaya nuansa ritual dan cita rasa keindahan Pulau Dewata.
Kegiatan rutin kehidupan orang Bali itu mampu memberikan vibrasi dan sinar kedamaian, sekaligus kesejukan kepada setiap masyarakat, termasuk wisatawan mancanegara dan nusantara menikmati liburan di Pulau Dewata.
Bahkan wisatawan asal Eropa, India, Rusia, Jerman, Jepang dan Amerika Serikat sangat tertarik untuk melakukan pemusatan pikiran dan mereka mimilih tempat yang nyaman, aman dan damai jauh dari keramaian.
Untuk itu Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra memberikan apresiasi terhadap Pelaksanaan Bali Yoga Festival yang melibatkan sekitar 4.000 peserta di Lapangan Niti Praja Lumintang Denpasar, selama tiga hari, 13-15 Januari 2017.
Kegiatan yang melibatkan anak-anak usia sekolah taman kanak-kanak (TK), murid sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama dan atas serta masyarakat umum sangat efektif untuk mewujudkan revolusi mental masyarakat Indonesia, khususnya daerah Bali.
Yoga menurut Wali Kota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mampu memberikan kesehatan jasmani dan rohani dengan melatih fisik dan mental.
Pemusatan pikiran dan olah gerak itu juga menjadi sarana pendidikan, pengembangan diri yang tepat untuk melatih kejujuran, toleransi dan jiwa yang sabar.
Modal tersebut mampu mengantarkan bangsa dan negara Indonesia, khususnya Bali menjadi semakin maju, seperti yang telah dilakukan Swedia, Denmark dan Firlandia.
Hal itu dinilai sangat stategis Ketika daerah memiliki sumber daya manusia (SDM) yang jujur dan berkarakter akan mampu memenangkan persaingan yang semakin ketat.
Wajibkan Yoga
Wali Kota Ida Bagus Rai Dharmawijaya mendorong Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat agar mewajibkan siswa sekolah secara rutin mengikuti kegiatan yoga sejak lima tahun silam.
Selain itu juga mengimbau kepada seluruh pegawai negeri spil di lingkungan Pemkot Denpasar untuk mengikuti kelompok-kelompok yoga yang ada di ibu kota Provinsi Bali.
Upaya itu diharapkan mampu menjadikan Kota Denpasar menjadi daerah yang semakin maju dengan toleransi tinggi, tidak ada perilaku korupsi, pungli dan tindak kejahatan lainnya.
Ketua Panitia Bali Yoga Festival, I Gusti Ayu Ngurah Dian Martika melaporkan, kegiatan tersebut melibatkan puluhan guru yoga se-Indonesia, termasuk beberapa di antaranya dari India.
Sementara artis yang juga instruktur yoga, Anjasmara menilai, Pulau Bali memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan yoga, karena telah didukung tradisi yang ada.
Bali mewarisi gerakan-gerakan yoga dengan jurus-jurus yang beragam dan unik, serta berkolaborasi dengan silat, gerakan bela diri, sehingga dinilai mempunyai keistimewa dibanding yoga secara umum.
Yoga kolaborasi dengan silat itu seperti yang ditampilkan dalam kegiatan "Bali Yoga Festival" memiliki lebih dari 100 gerakan, sehingga menjadikan Bali memiliki potensi yoga cukup besar di tingkat nasional maupun internasional.
Demontrasi yoga yang ditampilkan utusan dari puluhan pasraman di Bali itu masing-masing dikemas dalam suguhan seni, satu sama lainnya berbeda, semuanya warisan dari para leluhur yang hingga kini masih dapat dilestarikan.
Menurut Ketua Panitia Bali Yoga Festival , I Gusti Ayu Ngurah Dian Martika, Bali juga memiliki vibrasi yang ingin dinikmati wisatawan mancanegara dan nusantara.
Oleh sebab itu turis cukup banyak tertarik mengikuti yoga, bahkan asram-asram memberikan latihan khusus kepada pelancong yang dikemas sedemikian rupa dengan mengambil lokasi di perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, Karangasem, disamping kegiatan di pusatnya di Kota Denpasar.
Wisatawan mancanegara aktif mengikuti latihan yoga sekitar dua minggu saat menikmati liburan di Bali dan umumnya mereka datang minimal sekali dalam setahun. Dengan demikian aktivitas yoga ke depan mampu menambah daya tarik Bali. (WDY)
Yoga Latih Kejujuran Toleransi Dan Jiwa Sabar
Minggu, 15 Januari 2017 14:17 WIB