Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat
untuk berhati-hati dalam bermedia sosial karena kalau tidak cermat bisa
mengancam persatuan bangsa dan negara mengingat medsos bisa
menyebarluaskan pesan-pesan menghasut dan kebohongan. Jokowi juga
mengingatkan perubahan-perubahan besar yang tengah dan akan terjadi di
dunia menyusul keterpilihan Donald Trump sebagai presiden AS, selain
ungkap kesyukurannya atas Pancasila yang dianugerahkan kepada Indonesia.
"Di
medsos kita sering lihat adanya hasutan, fitnah, berita bohong, ujaran
kebencian yang kalau tidak waspada bisa memecah belah bangsa," kata
Jokowi dalam sambutan Perayaan HUT Ke-18 Partai Keadilan dan Persatuan
Indonesia (PKPI) di Jakarta, Minggu.
Ia menegaskan ancaman itu harus terus diwaspadai.
Pada
awal sambutan dalam acara yang juga dihadiri Presiden kelima Megawati
Soekarnoputri, Ketua Dewan Penasihat PKPI Try Sutrisno, Ketua Umum PKPI
AM Hnednropriyono dan sejumlah menteri Kabinet Kerja dan pimpinan
lembaga negara itu, Presiden menyebutkan dunia berubah semakin cepat
dari menit ke menit, jam ke jam, dan hari ke hari.
Satu masalah belum rampung sudah ada masalah baru. "Ini politik global yang terjadi," kata Jokowi.
Ia
menyebutkan masalah perlambatan ekonomi global belum selesai dan
ekonomi dunia belum pulih, tetapi sudah ada tantangan baru yaitu
kebijakan AS setelah nanti Presiden Donald Trump yang terpilih dilantik.
"Kia
harus bergerak cepat mengantisipasi perubahan, harua selalu siap,
terlambat sedikit saja kita mengantisipasi, akan digulung oleh sejarah,"
katanya.
Sementara itu di dalam negeri sendiri, lanjut Jokowi,
tantangan masih banyak termasuk kemiskinan, kesenjangan ekonomi antar
wilayah, antara yang kaya miskin dan pengangguran.
"Meskipun gini ratio sudah turun sedikit tapi kita masih pada posisi kuning menuju merah," katanya.
Presiden
menyebutkan sebagai bangsa, Indonesia beruntung dan patut bersyukur
karena mempunyai Pancasila. "Dengan Pancasila kita bisa deteksi, bisa
ukur budaya yang tidak sesuai dengan Pancasila seperti aksi-aksi
radikalisme dan terorisme," kata Jokowi.
Jokowi mengharapkan
sebagai parpol yang rohnya keadilan dan pembangunan, PKPI bisa menjadi
panduan, panyalur aspirasi rakyat untuk memperkecil kesenjangan
antarwilayah, kesenjangan kaya miskin.
"Saya ingin adanya kerja sama pemerintah dengan PKPI untuk wujudkan Indonesia Raya," kata Jokowi. (WDY)
Jokowi Bicara Medsos, Trump, dan Syukur Bangsa Ini kepada Pancasila
Minggu, 15 Januari 2017 14:00 WIB