Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berhasil
memfasilitasi ribuan warga negara Indonesia (WNI) yang dinilai memiliki
masalah di berbagai negara di luar negeri, sepanjang tahun 2016.
"Selama tahun 2016, Indonesia berhasil membebaskan ribuan WNI yang
menghadapi masalah di seluruh dunia," ujar Menteri Luar Negeri Retno
Lestari Priansari Marsudi melalui video conference dengan civitas
akademika Universitas Gadjah Mada (UGM), dari Myanmar saat menghadiri
pertemuan antar Menteri Luar Negeri se-Asean guna membahas persoalan
masyarakat Rohingnya, dalam keterangan tertulis UGM, Senin.
Menlu menyebutkan, ribuan WNI tersebut terdiri dari 54 WNI yang dibebaskan dari hukuman mati.
Selain itu, sebanyak 8.815 kasus WNI yang menghadapi masalah hukum
dapat terselesaikan dan menyelamatkan 287 WNI yang terlibat dalam kasus
perdagangan manusia.
"Tahun 2016 banyak kasus penculikan WNI dan kita mampu
menyelamatkan 25 ABK Indonesia yang disandera di Filipina dan 4 warga
Indonesia sandera Somalia," jelas Menlu.
Retno mengatakan, kontribusi Indonesia dalam perdamaian dunia
menjadi isu penting dari politik luar negeri Indonesia. Sebab, peran
Indonesia semakin penting di tengah dunia yang semakin tidak menentu
seperti maraknya kejahatan transnasional dan konflik yang terus
berlangsung di berbagai belahan dunia.
Menurut dia, Indonesia sebagai negara muslim terbesar dan anggota G
20 patut memainkan peran penting dalam menjaga dan menciptakan
perdamaian dunia.
"Hal yang dihargai dari Indonesia adalah dengan menerapkan
pendekatan secara damai lewat dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan
konflik," ungkap Menlu.
Ia menambahkan, pada tahun 2016 politik luar negeri Indonesia
difokuskan pada upaya Indonesia dalam melindungi WNI di luar negeri,
menjaga perdamaian dan menciptakan kesejahteraan dunia.
Dan Indonesia, kata Retno, berupaya memberikan perlindungan
maksimal kepada warga negara Indoensia (WNI) di luar negeri. Pasalnya,
kasus konflik WNI di luar negeri semakin banyak terjadi karena tingginya
mobilitas dan konflik di berbagai kawasan.
Terkait pemberian HB IX Award dari UGM kepada dirinya, Retno
Marsudi menyampaikan ucapan terima kasih kepada UGM yang telah
memberikan anugerah HB IX Award.
"Menjadi kehormatan menerima penghargaan HB IX Award ini. Award ini
akan menjadi penyemangat tidak hanya bagi saya, tetapi juga semua pihak
untuk terus berkarya memberikan yang terbaik bagi bangsa, termasuk tim
Kementrian Luar Negeri yang turut mendukung perjuangan Indonesia di
kancah internasional," katanya.WDY)
Kemlu Fasilitasi Ribuan WNI Bermasalah di LN
Selasa, 20 Desember 2016 8:15 WIB