Denpasar (Antaranews Bali) - Calon Gubernur Bali Wayan Koster ingin memperjuangkan peningkatan status Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar menjadi universitas.
"Saya sudah berencana dan sekarang sedang berproses agar IHDN naik status menjadi universitas negeri. Saya sudah bicara dengan Pak Dirjen," kata Koster, di Denpasar, Rabu.
Rencana tersebut juga telah disampaikannya saat bertemu dengan masyarakat Kabupaten Bangli belum lama ini. Oleh karena dia mencanangkan Kabupaten Bangli dibangun dengan konsep konservasi berbasis wisata budaya-spiritual, maka Koster sudah merancang pembangunan Institut Hindu Dharma Indonesia (IHDN) di Kabupaten Bangli.
Menurut dia, dengan alam di Kabupaten Bangli yang cenderung sejuk dipandang cocok untuk menjadi pusat kegiatan belajar mengajar keagamaan.
Hal itu untuk akan menguatkan konsep pembangunan pariwisata Kabupaten Bangli yang memiliki ciri khas di bidang agrikultur, wisata alam dan wisata spiritual.
"IHDN nanti akan dibangun di Bangli. Saya sudah bicara dengan pihak IHDN dan pihak terkait lainnya. Di sini alamnya sangat cocok untuk kita bangun dan kembangkan wisata spiritual. IHDN nanti menjadi motor penggeraknya," ujar Koster yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) itu.
Koster juga bercita-cita mengembangkan sarana olahraga di Kabupaten Bangli. Ia berharap potensi atlet berprestasi yang akan membawa nama Bali berkibar di kancah nasional bahkan internasional tumbuh dari tanah Bangli.
"Kita akan bangun sarana olahraga di Bangli yang betul-betul membawa nama baik Bali yang lebih baik ke depannya. Salah satu sasarannya di Bangli nanti yang akan kita bangun sarana olahraga tersebut," ujarnya.
Koster menambahkan, sebelumnya sejumlah akademi komunitas juga berhasil ia dirikan. Di Kabupaten Gianyar telah berdiri Akademi Komunitas pada tahun 2013. Sementara di Kabupaten Jembrana didirikan pada tahun 2015. "Bagi saya, pendidikan merupakan salah satu obat penawar memutus mata rantai kemiskinan," ucapnya.
Pilkada Bali 2018 diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan nomor urut 1 Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace). Pasangan itu diusulkan oleh empat parpol peraih kursi di DPRD Bali, yakni PDIP, Hanura, PAN, dan serta PKPI. Pasangan tersebut juga didukung PKB dan PPP.
Pesaingnya adalah pasangan nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) diusulkan oleh empat partai peraih kursi di DPRD Bali, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Nasdem. Mereka juga didukung oleh PKS, PBB, dan Perindo. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Saya sudah berencana dan sekarang sedang berproses agar IHDN naik status menjadi universitas negeri. Saya sudah bicara dengan Pak Dirjen," kata Koster, di Denpasar, Rabu.
Rencana tersebut juga telah disampaikannya saat bertemu dengan masyarakat Kabupaten Bangli belum lama ini. Oleh karena dia mencanangkan Kabupaten Bangli dibangun dengan konsep konservasi berbasis wisata budaya-spiritual, maka Koster sudah merancang pembangunan Institut Hindu Dharma Indonesia (IHDN) di Kabupaten Bangli.
Menurut dia, dengan alam di Kabupaten Bangli yang cenderung sejuk dipandang cocok untuk menjadi pusat kegiatan belajar mengajar keagamaan.
Hal itu untuk akan menguatkan konsep pembangunan pariwisata Kabupaten Bangli yang memiliki ciri khas di bidang agrikultur, wisata alam dan wisata spiritual.
"IHDN nanti akan dibangun di Bangli. Saya sudah bicara dengan pihak IHDN dan pihak terkait lainnya. Di sini alamnya sangat cocok untuk kita bangun dan kembangkan wisata spiritual. IHDN nanti menjadi motor penggeraknya," ujar Koster yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) itu.
Koster juga bercita-cita mengembangkan sarana olahraga di Kabupaten Bangli. Ia berharap potensi atlet berprestasi yang akan membawa nama Bali berkibar di kancah nasional bahkan internasional tumbuh dari tanah Bangli.
"Kita akan bangun sarana olahraga di Bangli yang betul-betul membawa nama baik Bali yang lebih baik ke depannya. Salah satu sasarannya di Bangli nanti yang akan kita bangun sarana olahraga tersebut," ujarnya.
Koster menambahkan, sebelumnya sejumlah akademi komunitas juga berhasil ia dirikan. Di Kabupaten Gianyar telah berdiri Akademi Komunitas pada tahun 2013. Sementara di Kabupaten Jembrana didirikan pada tahun 2015. "Bagi saya, pendidikan merupakan salah satu obat penawar memutus mata rantai kemiskinan," ucapnya.
Pilkada Bali 2018 diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan nomor urut 1 Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace). Pasangan itu diusulkan oleh empat parpol peraih kursi di DPRD Bali, yakni PDIP, Hanura, PAN, dan serta PKPI. Pasangan tersebut juga didukung PKB dan PPP.
Pesaingnya adalah pasangan nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) diusulkan oleh empat partai peraih kursi di DPRD Bali, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Nasdem. Mereka juga didukung oleh PKS, PBB, dan Perindo. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018