Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Denpasar bekerja sama dengan tim akademis serta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait merancang kegiatan kawasan Subak Lestari.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Denpasar Gede Ambara Putra di Denpasar, Kamis mengatakan rancangan kawasan subak (sistem pengairan tradisional bidang pertanian di Bali) itu meliputi Subak Umadesa, Subak Anggabaya, Subak Umalayu, Subak Intaran Barat, dan Subak Intaran Timur.
"Langkah yang dilakukan tersebut sebagai upaya pengembangan subak untuk mewujudkan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kota Denpasar," katanya.
Ia mengatakan langkah tersebut untuk mencegah alih fungsi lahan, dinas pertanian mencoba mengembangkan menjadi subak lestari. Sehingga dalam kegiatan subak lestari tersebut ada hak dan kewajiban antara pengelola subak dan pemerintah.
Ambara Putra lebih lanjut mengatakan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas petani, dalam penggarapan subak lestari tidak bisa berdiri sendiri. Karena itu perlu mengadakan gerakan kota pinta (smart city), yakni SKPD terkait juga terlibat sehingga bisa saling bersinergi dan bersama-sama dalam pengembangan subak lestari ke depannya.
Ia mengatakan luas lahan pertanian basah maupun kering di Kota Denpasar sekitar 2.485 hektare. Dengan seminar subak lestari ini berharap dapat mengatasi permasalahan yang ada, dan akan terapkan aturan (awig-awig) di subak lestari.
"Masyarakat boleh menjual lahan pertanian, tapi tidak untuk alih fungsi, melainkan tetap sebagai lahan pertanian," ujarnya.
Ambara mengatakan dalam menggarap subak lestari ada perjanjian (nota kesepahaman/MoU), antara penjual beras dengan "pekaseh" (pengurus subak) seluruh Kota Denpasar untuk membeli gabah petani.
Untuk panen tahun 2017 petani yang menjual langsung ke penyosohan beras sesuai dengan harga pasar akan mendapat tambahan harga sebanyak 200 rupiah per kilogram. Karena Kota Denpasar memiliki lembaga usaha ekonomi pedesaan, bantuan seperti pemberian kredit lunak khusus petani perkotaan.
Ke depannya, kata Ambara menambahkan atas saran Wali Kota Denpasar Rai Dharmawijaya Mantra kalau bisa semua anak petani dapat beasiswa sampai kuliah, selain itu petani diberi asuransi sehingga petani bisa bekerja dengan fokus.
Ketua Panitia Seminar Subak Lestari, Ida Bagus Mayun Suryawangsa mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk mempertahankan eksistensi subak dengan menekan alih fungsi lahan dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian khususnya Kota Denpasar serta mampu memberikan nilai tambah kepada petani.
Seminar sehari tersebut dihadiri 100 orang yang terdiri dari SKPD terkait, akademisi, tokoh masyarakat, pekaseh, dan kelompok tani di Kota Denpasar. (WDY)
Dinas Pertanian Denpasar Rancang Kawasan Subak Lestari
Kamis, 15 Desember 2016 15:33 WIB