Jakarta (Antara Bali) - Kepala Humas SKK Migas Taslim Y Zunus mengatakan
bahwa Indonesia harus mempermudah proses investor asing yang ingin
melakukan eksplorasi migas.
"35 persen tingkat kesulitan nonteknis melakukan eksplorasi minyak
di Indonesia adalah terhambat pada aturan pemerintah daerah, masyarakat
adat, perizinan dan lainnya, hal tersebut membuat minat investor
menurun," kata Taslim ketika berdiskusi terkait masa depan sektor migas
di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa tingkat keberhasilan eksplorasi minyak memiliki
persentase yang kecil, walaupun sudah memiliki modal yang besar,
sehingga apabila masih dipersulit dengan faktor nonteknis yang banyak
maka akan membuat tingkat keberhasilan semakin mengecil.
"Secara peluang, cekungan-cekungan di Indonesia masih memiliki
potensi minyak yang besar, banyak juga daerah yang belum semua
dieksplorasi, hanya saja hal tersebut memerlukan biaya serta teknologi
yang tidak murah, maka investor asing bisa menjadi salah satu solusi,"
kata Taslim.
Secara teknis, ia memaparkan bahwa potensi sebanyak 300 juta barel
ekuivalen migas masih bisa didapatkan tahun ini di Indonesia, hal itu
menunjukkan masih tersedianya potensi-potensi migas diantara sekitar
70-an cekungan baru yang sudah ditemukan.
Kemudian, pada kesempatan yang sama dalam diskusi tersebut, Direktur
Eksekutif Reforminer Komaidi Notonegoro berpendapat bahwa kemampuan
cadangan minyak di Indonesia terus mengalami penurunan.
"Dibalik selalu menurunnya cadangan minyak Indonesia, saya tetap
memberikan poin apresiasi kepada pemerintah karena sudah mengubah cara
pandang terhadap sektor Migas," kata Komaidi.
Menurutnya, jika pada periode sebelumnya sektor migas selalu
dipandang sebagai salah satu cara meningkatkan pendapatan negara, namun
sekarang sudah menjadi modal untuk memulai sektor pembangunan.
Komaidi juga berpendapat bahwa investasi dan infrastruktur
merupakan. hal utama yang menjadi hambatan saat ini, maka solusi
memadukan kedua hal tersebut adalah melalui kebijakan dan pendekatan
dari pemerintah. (WDY)
SKK Migas : Indonesia Harus Permudah Investor Asing
Sabtu, 10 Desember 2016 20:43 WIB