Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Disnakalut) Kota Denpasar bekerja sama dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Simbar Segara melaksanakan pengenalan kawasan hutan bakau kepada masyarakat serangkaian memperingati Hari Nusantara 2016.
Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Ir Anak Agung Gde Bayu Brahmasta di Denpasar, Jumat mengatakan tujuan kegiatan tersebut untuk menjaga pelestarian hutan bakau (mangrove).
Oleh karena itu, kata dia, dalam kegiatan bersih-bersih tanaman bakau melibatkan KUB yang sudah dilaksanakan pada Kamis (8/12) dengan mengangkat tema "Penguatan Ekonomi Maritim Membangun Indonesia sebagai Poros Maritin Dunia".
Ia mengatakan dalam menjaga pelestarian mangrove salah satu upaya Pemerintah Kota Denpasar adalah mengadakan kegiatan bersih mangrove seperti saat ini. Dengan tujuan untuk memperkenalkan serta menumbuhkan kecintaan anak-anak sekolah dan masyarakat tentang pentingnya bakau bagi kehidupan masyarakat terutama bagi warga pesisir.
Disamping itu, kata dia, untuk menggugah kesadaran semua pihak dalam menjaga, memelihara dan memotivasi masyarakat agar membudayakan hidup bersih dengan tidak membuang sampah ke perairan umum (sungai) serta turut menjaga kelestarian hutan mangrove.
Semua itu harus dilakukan mengingat bakau memiliki banyak fungsi dan meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. Salah satu fungsinya adalah sebagai pelindung utama apabila terjadi bencana air pasang (tsunami).
Selain itu keberadaan mangrove juga mempermudah para nelayan menangkap ikan, budidaya secara alami, bahkan buah bakau bisa diolah menjadi berbagai macam makanan.
"Melalui kegiatan pengenalan kawasan dan bersih mangrove kita jaga kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan Kota Denpasar untuk membangun ekonomi maritim Nusantara. Tidak hanya itu melalui kegiatan ini juga kami berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dan anak-anak sekolah terkait dengan pelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan yang dimiliki Kota Denpasar," ucapnya. (WDY/ADT)