Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar melalui tim koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan mengadakan sarasehan dengan tema "Penanganan Konflik Sosial dengan Kearifan Lokal".
Sekretaris Daerah Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara, Jumat, mengatakan bahwa kegiatan bertujuan membangun komitmen persatuan dan kesatuan, serta terciptanya rasa persaudaraan, saling percaya, dan rasa memiliki satu dengan yang lainnya.
"Menyama braya (persaudaraan) adalah simbol kehidupan bersama sebagai satu kesatuan keluarga, membangun solidaritas sosial, kepedulian sosial, serta interaksi sosial yang intens untuk menghindari tumbuhnya sikap individualistis dan eksklusifisme di kalangan kelompok-kelompok sosial," ujarnya.
Di Denpasar, kata dia, berdasarkan pemantauan bahwa konflik sosial bisa diatasi dan ditangani karena peran serta masyarakat, yakni masyarakat adat, tokoh masyarakat, dan forum kemasyarakatan terus mengupayakan hal-hal yang sangat kondusif.
Rai Iswara mengatakan bahwa kegiatan sarasehan tujuan utama adalah untuk tetap waspada sehingga masyarakat tidak mudah dihasut untuk menganggu keamanan dan kedamaian.
Dengan sarasehan itu, diharapkan bisa menjadi pemahaman bersama untuk ke depan berhati-hati menerima informasi serta menyampaikan informasi sehingga masyarakat tidak resah.
"Dengan sarasehan ini, kita gali potensi kearifan lokal. Kearifan lokal dibangun dari keluarga, banjar, dan desa adat kita inventarisasi serta identifikasi sehingga penanganan dalam konflik bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya, yakni penanganan lebih awal dari keluarga, masyarakat, hingga tahapan hukum," ucapnya.
Rai Iswara menambahkan bahwa di Kota Denpasar, khususnya di dalam keanekaragaman suku, budaya, etnis masyarakat, yakni heterogenitas, jangan sampai masalah pluralitas dijadikan suatu permasalahan yang besar bagi pembangunan.
"Bahkan, kami berharap dengan perbedaan tersebut tumbuh subur menuju kebersamaan di dalam kebinekaan untuk membangun Kota Denpasar," katanya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Denpasar Komang Sugiarta mengatakan bahwa sarasehan itu merupakan suatu wujud nyata Pemerintah Kota Denpasar di dalam menangani konflik sosial.
Kegiatan yang dihadiri sejumlah pembicara dari kepolisian, TNI, Kejari, DPRD, serta pemangku kepentingan diharapkan dapat memberi wawasan serta pembelajaran kepada seluruh komponen masyarakat dalam mengatasi konflik yang terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat.
"Kebersamaan adalah upaya meningkatkan nilai kearifan lokal sebagai kunci dalam menyelesaikan konflik," ucapnya. (WDY)
Pemkot Gelar Sarasehan Penanganan Konflik Sosial
Jumat, 25 November 2016 21:20 WIB