Jakarta (Antara Bali) - Australia menjalin kerja sama dengan
industri kehutanan dan pertanian Indonesia untuk mencegah kebakaran
hutan dan gambut sebagai bagian dari upaya lebih luas dalam mengurangi
dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.
Siaran pers dari
Kedutaan Besar Australia di Jakarta yang diterima di Jakarta, Minggu,
menyebutkan Menteri Luar Negeri Julie Bishop telah mengumumkan Paket
Perawatan Lahan Australia guna mendukung negara-negara di kawasan
Indo-Pasifik termasuk para petani di Indonesia, dalam memenuhi target
pengurangan emisi.
"Australia akan menyediakan 10 juta dolar Australia guna membantu
Indonesia mengurangi emisi karbon serta mengembangkan sektor pertanian
dan kehutanan yang lebih efisien yang merupakan sumber terbesar dari
emisi," kata Menteri Bishop.
Paket perawatan lahan tersebut akan memanfaatkan keahlian Australia dalam bidang pertanian.
Petani Australia merupakan pecinta lingkungan dan telah menerapkan
praktik pertanian dan teknologi terbaru guna menghadapi perubahan iklim,
jelas Bishop.
Pada 2015 Australia bekerja sama dengan Indonesia dalam mengatasi
kebakaran hutan dan gambut dengan mengirim pesawat pengebom air ke
Sumatra.
Selain itu, Australia juga menyediakan peralatan yang dibutuhkan
oleh masyarakat yang menderita gangguan pernapasan dan penyakit lainnya
akibat kabut asap di Riau, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.
Selanjutnya, Australia akan bermitra dengan Pemerintah Indonesia,
Badan Restorasi Gambut dan lembaga lainnya dalam rangka mengembangkan
empat program baru guna mendukung pengurangan emisi dan melaksanakan
praktik pengelolaan lahan yang lebih baik.
Australia juga akan terus menyediakan mitigasi perubahan iklim
melalui berbagai program serta membantu para petani untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan iklim dan pengolahan lahan yang baru. (WDY)
Australia-Indonesia Bekerja Sama Bantu Petani Atasi Perubahan Iklim
Minggu, 20 November 2016 15:47 WIB