Jakarta (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang telah menyampaikan komitmen dan kontribusi untuk mengatasi perubahan iklim kepada Sekretariat Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada 24 September.
Penghargaan itu disampaikan dalam pertemuan bilateral Menlu Prancis Laurent Fabius dengan Menlu RI Retno LP Marsudi, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-70 di New York, Amerika Serikat, menurut keterangan pers Kemlu RI yang diterima di Jakarta, Senin.
"Penyampaian kontribusi nasional kepada UNFCC merupakan kontribusi nyata Indonesia sebagai negara non-Annex dalam upaya mengatasi perubahan iklim," kata Menlu RI.
Menlu Retno menjelaskan bahwa Indonesia telah menyampaikan kepada Sekretariat UNFCCC mengenai komitmen untuk mengurangi emisi sebesar 29 persen pada 2030 secara sukarela, atau hingga 41 persen dengan dukungan masyarakat internasional.
"Sebagai negara berkembang komitmen Indonesia sangat maju. Penting bagi kita untuk bekerja sama agar dapat saling mendukung meningkatkan kapasitas guna meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim," ujar dia.
Dalam pertemuan itu, kedua Menlu membahas sejumlah isu yang menjadi kepentingan bersama, salah satunya mengenai persiapan pelaksanaan Konferensi Para Pihak ke21 Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (COP-21 UNFCCC) di Paris pada akhir 2015.
Menlu Prancis menyampaikan rencana untuk mengundang para kepala negara dan pemerintahan untuk hadir dalam COP-21 UNFCCC pada 30 November 2015. Selain itu, guna memfasilitasi tercapainya kesepakatan pada COP-21, Prancis berencana untuk melaksanakan pertemuan pre-COP beberapa saat sebelum pelaksanaan COP-21.
Kedua Menlu juga membahas berbagai perkembangan kerja sama ekonomi Indonesia dan Prancis. Pada kesempatan itu, Menlu RI menyampaikan keprihatinan tentang adanya pandangan di Prancis bahwa produk minyak sawit mentah (CPO) asal Indonesia tidak ramah lingkungan. (WDY)