New York (Antara Bali) - Wakil Tetap Republik Indonesia untuk
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dian Triansyah Djani mengatakan bahwa
sudah cukup banyak negara yang menyatakan dukungan bagi pencalonan
Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB untuk
periode 2019-2020.
"Sudah cukup banyak negara yang mendukung pencalonan Indonesia
sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, tetapi kembali lagi ini
masih proses dua tahun," ujarnya saat ditemui di New York, Jumat.
Menurut Trian, pemilihan anggota tidak tetap DK PBB akan berlangsung
pada Juni-Juli 2018. Dari kawasan Asia, Indonesia akan bersaing dengan
Maladewa untuk mendapatkan posisi di DK PBB itu.
"Tentunya kita akan terus berjuang dalam upaya pencalonan dan
strategi yang dijalankan, bukan hanya melalui diplomasi di New York,
tetapi juga dengan keikutsertaan semua elemen di Indonesia," katanya.
Dia mengemukakan bahwa dalam proses pemilihan anggota tidak tetap DK
PBB, Indonesia akan dinilai oleh negara anggota PBB lainnya dari
berbagai aspek, seperti aspek ekonomi dan politik keamanan.
"Misalnya, semua negara akan melihat apakah Indonesia adalah negara
yang ekonominya maju sehingga cukup mampu untuk memegang tanggung jawab
yang besar di PBB. Itu menjadi salah satu penilaian bagi negara-negara
lain dalam memilih," ucap Trian.
Selain itu, ia menyatakan, "Contoh lain, apakah Indonesia cukup aman
sehingga bisa berkonsentrasi untuk memegang posisi sebagai anggota
tidak tetap DK PBB."
Dia menjelaskan, pihak Perwakilan Tetap RI di PBB menunjukkan
kemampuan Indonesia untuk menjadi anggota DK PBB melalui diplomasi dan
keaktifan dalam berbagai forum PBB, dan salah satunya dengan cara
memegang kepemimpinan dalam komite-komite PBB.
"Kami menunjukkan keterlibatan dan kepedulian terhadap isu-isu yang
menjadi kepentingan negara anggota PBB. Indonesia termasuk negara yang
cukup terpandang dalam isu-isu global," ujarnya.
Trian mengungkapkan pula, "Contohnya, Indonesia meratifikasi
perjanjian mengenai perubahan iklim sebelum perjanjian itu mulai
berlaku. Ini sangat dihargai oleh banyak anggota PBB dan menjadi nilai
positif untuk pencalonan kita di Dewan Keamanan."
Selain itu, Indonesia berada pada peringkat ke-11 dalam daftar
negara kontributor terbesar pasukan misi perdamaian PBB. Pemerintah
Indonesia juga menargetkan untuk mengirim lebih banyak lagi personil
pasukan perdamaian PBB dari Indonesia, yakni mencapai 4.000 personel
hingga 2020.
"Pada intinya, banyak upaya yang kita lakukan, namun semua kembali
lagi kepada anggota PBB tersebut untuk melihat pada saatnya nanti untuk
mendukung Indonesia atau tidak," demikian Dian Triansyah Djani. (WDY)
Cukup Banyak Negara Dukung Indonesia di DK PBB
Sabtu, 12 November 2016 11:42 WIB