Istanbul (Antara Bali) - Empat kapal pembangkit listrik atau Marine
Vessel Power Plant (MVPP) yang akan dikontrak Indonesia dari
perusahaan Karpowership Turki akan segera diberangkatkan secara bertahap
menuju Indonesia sampai awal Januari 2016.
Menurut Koordinator
Pengembangan Bisnis Karpowership Group Sibel Yucel di Istanbul, Turki,
Kamis, kesiapan dua kapal pembangkit berkapasitas terpasang
masing-masing 110 megawatt sudah mencapai 90 persen sehingga pada akhir
Oktober 2016 sudah bisa diberangkatkan ke Indonesia.
Sekitar 18 wartawan dari Indonesia menyaksikan mesin pembangkit
listrik di dua kapal itu dirakit di Galangan Kapal Hatzan, Yelova,
Istanbul. Keduanya diberi nama Yasin Bey Karpowership dan Gokhan Bey
Karpowership yang akan ditempatkan di Ambon dan Lombok.
Sementara dua kapal lainnya dikerjakan di Galangan Kapal yang berbeda, namun masih di sekitar Istanbul.
Kapal pembangkit listrik terbesar yang dipesan Indonesia berukuran
panjang 300 meter dengan kapasitas terpasang 470 megawatt untuk
ditempatkan di Belawan, Medan. Kapal yang memasuki tahap akhir
penyelesaian di Galangan Kapal Sefel itu akan diberangkatkan ke
Indonesia akhir Desember 2016 dan tiba di Belawan akhir Januari 2017.
Kapal serupa untuk tujuan penempatan di Kupang juga diperkirakan
selesai awal Januari 2017, namun kapasitas terpasangnya hanya 110
megawat.
Indonesia menandatangani kontrak pembelian listrik dari
Karpowership untuk lima titik distribusi yaitu Belawan, Mataram, Ambon,
Kupang dan yang sudah beroperasi di Amurang, Sulut. Harga beli listrik
yang disekapati Rp1.850 per KWh.
Pembangkit apung itu disewa PLN selama jangka waktu lima tahun
dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik karena banyak daerah mengalami
defisit listrik.
Kapal pembangkit itu bisa memasok listrik selama lima tahun tanpa
henti karena mempunyai turbin di atas 10 unit dan hanya memasok sekitar
80 persen dari kapasitas terpasang. Keunggulan pembangkit buatan Turki
itu bisa beroperasi selama dengan dua bahan bakar yaitu jenis heavy
fuel oil dan gas dan memiliki titik interkoneksi di sisi tegangan
tinggi, 70 kV/150 kV.
Presiden Joko Widodo berkeinginan pembuatan kapal pembangkit keenam
serta perakitan mesin pembangkit listriknya bisa dilakukan di Indonesia
sehingga Indonesia mempunyai kemampuan membuat kapal pembangkit dengan
kapasitas besar. (WDY)
Empat Kapal Listrik Turki Segera ke Indonesia
Jumat, 30 September 2016 10:36 WIB