Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengingatkan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang bergerak di bidang pariwisata agar dapat terus menarik minat wisatawan datang ke Pulau Dewata.
"Bali terkenal dengan destinasi pariwisatanya, tetapi kalau tidak ada pembenahan, kita tidak akan bisa bertahan, apa lagi seperti yang kita ketahui pemerintah membangun 10 destinasi wisata baru," kata Sudikerta pada acara wisuda mahasiswa Sekolah Perhotelan Internasional, di Denpasar, Rabu.
Oleh karena itu, menurut dia, perlu dipikirkan upaya bersama untuk terus melakukan pembenahan sektor pariwisata, terutama SDM pelaku pariwisata agar dapat memberikan pelayanan terbaik sehingga terus dapat menarik wisatawan.
Kondisi tersebut, tambah dia, tentunya sangat membutuhkan tenaga kerja bidang pariwisata yang andal dan profesional serta memiliki kualifikasi standar pariwisata.
"Di sinilah peran dunia pendidikan yang semakin dituntut perannya, melalui lembaga pelatihan kerja (LPK) dalam menyiapkan calon tenaga kerja yang terampil dan kompeten dengan memberikan program pelatihan berbasis kompetensi," ujar Sudikerta.
Pemerintah, lanjut dia, juga sudah melaksanakan program-program dalam usahanya mencetak SDM yang mumpuni seperti pendirian SMA/SMK Bali Mandara dan beasiswa miskin bagi anak-anak kurang mampu guna memberikan kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan yang layak.
Tidak hanya dari sisi SDM, Sudikerta juga menyoroti pentingnya pembenahan daerah-daerah tujuan wisata. Namun, oembenahan, tidak hanya sekadar lewat program tanpa adanya faktor dana yang memadai.
Sudikerta mengemukakan, Bali yang memberikan sumbangan devisa bagi negara sekitar Rp49 triliun, hanya mendpatkan dana perimbangan sekitar Rp1,1 triliun.
Oleh karena itu, Pemprov Bali saat ini sedang memperjuangkan revisi UU dana perimbangan tersebut ke pusat, sehingga nantinya kalau disetujui akan dapat menambah dana perimbangan yang diperoleh yang bisa dimanfaatkan membangun pariwisata Bali.
Sementara itu, Direktur SPI Hadi Suyatno mengatakan mahasiswa yang sudah diwisuda tidak hanya dinilai dari kelulusan akademiknya saja tetapi juga diminta agar bisa mengamalkan dan mengabdikan ilmu yang sudah diperoleh.
Pihaknya berharap para wisudawan memiliki pikiran dan gagasan yang jauh ke depan untuk mencari pekerjaan dalam mendukung penghidupan keluarga.
Hadi mengemukakan, sekolah yang dipimpinnya memiliki metode proses belajar yang inovatif dan kreatif, dan dipandu instruktur ahli yang berpengalaman bekerja di kapal pesiar.
Kelebihan yang lain yakni telah memiliki sertifikasi, serta untuk menyalurkan anak didiknya untuk langsung bekerja setelah diwisuda. Sekolah tersebut telah bekerja sama dengan Star Cruise untuk perekrutan tenaga kerja kapal pesiar.
Selama ini, dari 2007 sudah hampir 885 orang anak didiknya yang direkrut untuk bekerja di kapal pesiar.
Wisuda SPI kelima angkatan XVI ini seharusnya diikuti oleh 103 orang anak didik. Namun dari jumlah tersebut, wisuda hanya bisa dihadiri oleh 101 orang, karena satu orang anak didik sudah diterima bekerja di kapal pesiar dan satunya lagi sedang mengikuti magang di Singapura. (WDY)