Denpasar (Antara Bali) - Direktur Pascasarjana Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Dr Ketut Sumadi mengharapkan umat dapat memanfaatkan Hari Raya Galungan sebagai momentum untuk memenangkan persaingan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Untuk itu masyarakat dapat mengembangkan usaha ekonomi kreatif dalam lingkungan keluarga dan desa adat terkait kebutuhan dan keperluan hari raya sehingga mampu memberikan nilai spiritual dan usaha material," kata Direktur Pascasarjana IHDN Denpasar Dr Ketut Sumadi di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, umat Hindu dalam melaksanakan kegiatan ritual itu, termasuk banyak rangkaian dan kegiatan Galungan yang harus dilakukan seminggu sebelumnya yang semuanya itu dapat dikemas dalam usaha ekonomi kreatif.
Dalam membuat jajan atau kue kering dapat dikemas dalam usaha ekonomi sedemikian rupa dalam lingkungan desa adat masing-masing dengan tetap menonjolkan ciri khas dan kearifan lokal.
Demikian pula usaha ekonomi kreatif menyangkut hiasan penjor seperti yang sudah dilakukan masyarakat Desa Kapal, Mengwi, Kabupaten Badung, sehingga pengeluaran untuk kegiatan ritual itu mampu mendukung usaha ekonomi kreatif yang digeluti masyarakat setempat.
Ketut Sumadi menambahkan, dengan mengembankan usaha ekonomi kreatif sekaligus merupakan wujud kemenangan dalam mengisi kehidupan, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
Umat Hindu di Bali merayakan Hari Raya Galungan pada hari Rabu (7/9), yang bermakna memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (keburukan) serta memberikan keheningan atas kemakmuran dan kesejahteraan yang dilimpahkan Ida Sanghyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa.
Hari Kemenangan Dharma sekaligus kebangkitan, "tangga" menuju pemusatan pikiran dan kesucian diri, agar umat manusia dalam menjalani kehidupan benar-benar suci dan bersih.
Pikiran suci akan mampu menghilangkan semua pengaruh yang bisa membawa dampak negatif. Umat Hindu pada hari baik itu menghaturkan sesaji kepada Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dalam semua manifestasinya, sebagai perwujudan rasa bhakti dan syukur atas segala kemakmuran yang dilimpahkan-Nya.
Bumi Dewata yang dihiasi penjor, serta tempat-tempat suci dipasangi kain aneka warna pada hari yang istimewa itu, bagaikan memancarkan sinar kedamaian, yang mampu memberikan kesejukan pada setiap hati sanubari umat manusia. (WDY)