Pekanbaru (Antara Bali) - Tujuh orang penyidik dari Direktorat Jenderal
Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan disandera
oleh puluhan orang tidak dikenal.
"Iya, informasi sementara mereka ditahan oleh sekelompok warga.
Saya bersama Direktur Gakkum KLHK sedang menuju ke sana untuk memastikan
apa yang terjadi," kata Kepala Ekoregion Sumatera, Amral Ferry kepada
Antara di Pekanbaru, Sabtu.
Amral mengaku saat dihubungi sedang dalam perjalanan menuju Desa
Bonai Darussalam, Rokan Hulu - lokasi perusahaan yang lahannya dalam
kondisi terbakar.
Dia mengatakan KLHK bersama Polres Rokan Hulu akan segera memberikan
informasi lebih lanjut sehubungan adanya penyanderaan tersebut.
Ia menjelaskan informasi awal yang diperoleh, tujuh penyidik itu
awalnya melakukan pemeriksaan lahan terbakar pada Jumat (2/9).
Setelah memeriksa lokasi kebakaran, penyidik mengumpulkan informasi dengan merekam kondisi lapangan serta menyegel lahan.
"Kebakaran di sana cukup luas. Tidak mungkin kita diam saja. Lalu
penyidik diterjunkan ke sana dan cari tahu. Kumpulkan bukti dan pasang
segel. Sampai sekarang belum tahu hingga mereka ditahan warga," katanya.
Sementara itu, berdasarkan informasinya yang dirangkum,
penyanderaan itu terjadi saat rombongan penyidik KLHK mendatangi kantor
suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi dan melihat areal yang
terbakar. Selanjutnya, tim bergerak ke areal yang terbakar tanpa
didampingi staf.
Dalam prosesnya, tim merekam dan mengambil gambar lahan yang
terbakar serta memasang plang penyegelan. Menjelang Jumat petang, tim
berencana bergerak kembali ke Pekanbaru.
Saat berada di pinggir
sungai dan akan menaiki ponton, tim dihadang sekitar 60 orang. Puluhan
orang itu mendesak agar penyidik mencabut lahan yang disegel serta
menghapus foto serta video.
Belum ada keterangan resmi terkait kondisi penyidik yang saat ini masih disandera.
Perusahaan tersebut saat ini di bawah penyelidikan Direktorat Kriminal Khusus Polda Riau.
Polisi
menyebut 800 hektare lahan di perusahaan yang bergerak di bidang
perkebunan sawit itu dalam kondisi terbakar hingga menyebabkan ribuan
warga di sekitar perusahaan mengungsi.(WDY)
Penyidik Kebakaran Hutan Disandera Massa
Sabtu, 3 September 2016 20:44 WIB