Jakarta (Antara Bali) - Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo meminta
pemerintah agar terbuka terkait masuknya virus Zika ke Indonesia dengan
memberikan penerangan kepada masyarakat mengenai bibit penyakit yang
disebarkan lewat gigitan nyamuk tersebut.
"Meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, agar tidak
setengah-sentengah memberikan keterangan dan penjelasan terkait
masuknya Virus Zika," kata Firman lewat keterangan tertulisnya yang
diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut Sekretaris Dewan Pakar Partai Golkar itu, masyarakat secara
umum banyak yang masih dalam kategori awam mengenai detail dari virus
Zika.
Di samping itu, kata dia, Menteri Kesehatan Nila Moeloek juga harus
menjelaskan kepada publik yang sejelas-sejelasnya tentang hasil
penelitian yang dilakukan di Jambi.
Di kawasan itu dilaporkan ditemukan virus Zika ada dalam tubuh warga
suku anak dalam Jambi. Tentu Kemenkes mengetahui rekam jejak
penelitinya yang menemukan virus Zika di Indonesia.
"Apakah peneliti itu mendapatkan tugas dari Kementerian Kesehatan
atau peneliti asing atau lembaga swadaya masyarakat (NGO)," kata dia.
Kejelasan tentang Zika, kata dia, sangat diperlukan masyarakat guna memberikan keyakinan kepada khalayak.
"Saya juga mengingatkan bahwa banyak peneliti baik dari NGO maupun
peneliti asing yang selalu menghasilkan penelitian yang kadang
menyesatkan karena penelitian yang dilakukan hanya untuk kepentingan
tertentu dan hal seperti itu akan sangat merugikan masyarakat," kata
dia.
Menurut dia, masyarakat Indonesia harus waspada terhadap perang
terselubung (proxy war) dengan cara dan dalih penelitian yang hasilnya
tidak sesui fakta di lapangan dan berakibat merugikan masyarakat.
Oleh karena itu, kata Firman, kehadiran pemerintah sangat penting
tidak semakin meresahkan masyarakat. Dalam situasi kondisi ekonomi yang
sedang tidak pasti seperti saat ini, pemerintah harus lebih bersikap
hati-hati dan jangan terjebak permainan NGO yang menjadi kepanjangan
tangan asing. (WDY)
DPR: Pemerintah Harus Terbuka Terkait Virus Zika
Kamis, 1 September 2016 11:57 WIB