Denpasar (Antara Bali) - Fakultas Pertanian Universitas Udayana terus melakukan penelitian terhadap pengembangan agrowisata dalam wilayah organisasi pengairan tradisional bidang pertanian, guna mencari model yang tepat untuk pengembangan agrowisata berbasis "subak" di Pulau Dewata.
"Penelitian itu dibiayai dana hibah bersaing dari Kantor Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010," kata Guru Besar FK Unud Prof Dr I Wayan Windia MS yang memimpin penelitian tersebut di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, penelitian melibatkan ratusan petani pada tiga subak, masing-masing Subak Anganbaya, Penatih, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Subak Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dan Subak Guama di Kabupaten Tabanan. Penelitian diharapkan rampung dalam tahun 2011.
Penelitian subak yang merupakan bagian dari kebudayaan Bali itu juga melibatkan sejumlah dosen dan mahasiswa, termasuk Ir Ketut Suamba yang sedang menyelesaikan program S-3 (doktor) di Universitas Brawijaya Malang.
"Pak Suamba akan memenfaatkan hasil penelitian itu sebagai bahan disertasi dalam meraih gelar doktor," ujar Prof Windia seraya menambahkan, demikian pula 12 mahasiswa yang dilibatkan dalam penelitian, juga akan memperoleh bahan kajian untuk kelengkapan sekripsi dalam menyelesaikan pendidikan S-1 di Fakultas Pertanian Unud.
Windia menambahkan, penelitian tersebut menyangkut berbagai aspek antara lain struktur sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di daerah sasaran penelitian.
Selain itu kebijakan pengembangan agrowisata, keragaman pengelolaan agrowisata di daerah yang dijadikan sampel menyangkut SDM dan infrastruktur serta manfaat agrowisata terhadap kondisi sosial-budaya dan ekonomi masyarakat.
Hal lain yang tidak kalah penting menyangkut aspek pola pikir, kesadaran masyarakat tentang potensi agrowisata, adopsi dan integrasi pengembangan agrowisata dalam pembangunan ekonomi.
Aspirasi anggota subak tentang rencana pengembangan agrowisata di daerahnya, kesepakatan masyarakat sekitar subak tentang pengembangan subak sebagai kawasan agrowisata.
Komitmen pemerintah untuk mengembangkan subak sebagai kawasan agrowisata, serta kalangan komponen pariwisata dalam mengembangankan subak sebagai kawasan agrowisata.
"Hasil penelitian tersebut juga dijadikan sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Provinsi Bali dalam mengembangkan pertanian yang dapat seimbang dengan perkembangan sektor pariwisata," ujar Prof Windia.(*)