Bangli (Antara Bali) - Bupati Bangli, Bali I Made Gianyar SH,M.Hum bersama Kapolres setempat AKBP Danang Beny K.S.Ik ikut ambil bagian dalam menanam padi di Subak Demulih, Kecamatan Susut sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
Kegiatan penanaman padi tersebut juga dilakukan unsur muspida Kabupaten Bangli lainnya, termasuk petani yang terhimpun dalam organisasi pengairan tradisional bidang pertanian (subak) Demulih yang dilaksanakan, Sabtu.
Kegiatan penanaman padi Varietas Sidenuk (Aplikasi Dedikasi Nuklir) dengan Sistem Nuklir diharapkan mampu meningkatkan produksi persatuan hektare, sekaligus mampu meningkatkan produksi dan mewujudkan ketahanan pangan.
Kapolres AKBP Danang Beny K.S.Ik mengharapkan kegiatan penanaman padi Varietas Sidenuk, jenis unggul mampu meningkatkan produksi padi petani. Hal itu dilakukan mengingat lahan pertanian basah di daerah itu sangat terbatas, karena petani kebanyakan menggarap lahan kering.
Selain itu lahan sawah basah yang terbatas itu juga mengalami penyusutan akibat alih fungsi lahan sehingga lahan pertanian cenderung berkurang, pada sisi lain kebutuhan pangan semakin meningkat.
"Atas kondisi yang demikian itu kami memberikan salah satu solusi yang kiranya bisa dipakai petani untuk meningkatkan produksi panen padi dan menghidupkan kembali minat dan semangat untuk bercocok tanam dengan cara menerapkan iptek menggunakan metode intensifikasi padi aerob terkendali berbasis organik (IPAT-BO)," ujar Kapolres AKBP Danang Beny yang memiliki binaan petani subak tersebut.
Ia menambahkan, dengan sistem produksi holistik dan terencana dengan menitik beratkan pemanfaatan kekuatan biologis tanah dan tanaman untuk melipat gandakan hasil padi karena metode ini telah diuji coba di beberapa daerah hasilnya cukup memuaskan.
Pengunaan metode tersebut tidak perlu banyak air, hemat bibit, karena yang ditanam hanya satu semai, hemat pupuk anorganik 50 persen, karena pola tanam memakai pupuk organik hemat pestisida sebagai upaya menghindari matinya biota di sawah.
Produksi per satuan hektare bisa mencapai 8-15 ton, meningkat dibandingkan dengan cara konpensional atau kebiasaan-kebiasaan selama ini oleh petani dengan hasil per hektare 5-6 ton.
Kapolres AKBP Danang Beny yang memiliki kesenangan dengan bidang pertanian itu juga menjelaskan, bahwa padi yang ditanam petani tidak terpaku ada varietas Sidenuk, namun bisa menggunakan jenis bibit unggul lainnya.
Namun metode menanam padi harus menggunakan IPAT-BO. Dengan adanya proyek percontohan di atas lahan seluas 72 are milik petani Made Tamba dan Gunawan, diharapkan petani sekitarnya cepat bisa meniru.
Ia mengharapkan kepada Kapolsek Susut dan anggotanya untuk bekerja sama dengan dinas pertanian memantau perkembangan pertumbuhan padi yang ditanam tersebut.
Sementara Bupati Bangli I Made Gianyar mengatakan, dukungan petani sangat penting dalam meningkatkan produksi pertanian sekaligus kesejahteraan dan pendapatan petani.
Oleh sebab itu program pemerintah untuk memajukan sektor pertanian dan mengajak semua pihak untuk mencintai pertanian dan kembali ke desa untuk bertani dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. (WDY)