Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan jajarannya senantiasa berpijak pada nila-nilai dasar revolusi mental dalam menjalankan tugas keseharian, sebagai bentuk pemaknaan Hari Jadi ke-58 provinsi setempat.
"Nilai-nilai dasar revolusi mental yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong harus senantiasa dijadikan dasar dalam melaksanakan tugas atau swadharma serta diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat," kata Pastika saat menyampaikan sambutan pada apel Peringatan Hari Jadi ke-58 Provinsi Bali di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Minggu.
Menurut dia, sesungguhnya peringatan Hari Jadi merupakan momentum untuk melaksanakan evaluasi pelaksanaan program pembangunan secara menyeluruh, sehingga ke depan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat.
Dia mencontohkan nilai dasar revolusi mental tersebut kemudian harus dijabarkan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat, dalam bentuk komitmen dan upaya untuk terus menerus bekerja keras, cerdas, berkualitas, ikhlas, dan tuntas.
"Pemprov Bali secara konsisten juga telah melaksanakan pembangunan daerah berdasarkan lima prinsip dasar pembangunan yaitu meningkatkan pertumbuhan (pro growth), pengentasan kemiskinan (pro poor), perluasan lapangan kerja (pro job), pelestarian lingkungan (pro environment) serta pengembangan pelestarian kebudayaan (pro culture)," ucapnya.
Di samping itu, lanjut Pastika, pihaknya juga konsisten tetap menjadikan filosofi Tri Hita Karana (tiga konsep keseimbangan) sebagai pijakan dalam implementasi setiap kebijakan pembangunan, mulai dari aspek perencanaan, pelaksanaan sampai pada pengawasannya.
Di sisi lain, dia juga berharap agar berbagai program prioritas Bali Mandara seperti Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara (Gerbangsadu), bedah rumah, beasiswa miskin dan sebagainya harus ditingkatkan kualitas dan efektivitasnya.
Orang nomor satu di Bali itupun mengingatkan bahwa berbagai penghargaan dan indikator statistik yang telah diraih, tidak boleh membuat terlena dan berpuas diri, karena masih banyak permasalahan pembangunan dan kemasyarakatan yang harus diselesaikan.
"Oleh karena itu, partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam mengawal program pembangunan agar efektif dan bermanfaat serta terwujudnya pemerintahan yang berorientasi melayani dan menyejahterakan masyarakat," ucap Pastika.
Peringatan Hari Jadi Provinsi Bali itu juga diisi dengan penyerahan sejumlah penghargaan seperti penghargaan Dharma Kusuma kepada enam seniman, penghargaan pada sejumlah pemenang lomba yang kegiatannya diadakan memperingati Hari Jadi, dan sebagainya.
Di akhir acara diisi dengan pemecahan celengan bersama-sama oleh Gubernur Bali dan Wagub Bali Ketut Sudikerta serta pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov Bali. Selanjutnya uang yang terkumpul dari celengan tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. (WDY)