Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah menempatkan wisata "Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE)" sebagai produk unggulan pariwisata nasional karena kontribusinya terhadap kunjungan wisatawan mancanegara terus meningkat.
"Wisata MICE tersebut mampu meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, karena itu pemerintah melalui Kementerian Pariwisata secara terus menerus melakukan promosi wisata tersebut," kata Kepala Bidang Penguatan Jejaring, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Segmen Pasar Bisnis, Kementerian Pariwisata Hidayat di sela acara Rapat Koordinasi (Rakor) MICE di Kuta, Bali, Kamis.
Ia mengatakan bahwa MICE masuk dalam lima teratas dalam mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) selain wisata belanja, kuliner, wisata budaya, wisata bahari dan wisata olahraga.
"Daya saing MICE Indonesia di tingkat global juga harus meningkat dari kondisi saat ini. Hal ini sesuai dengan amanat Menteri Pariwisata Arief Yahya agar pertumbuhan MICE ditingkatkan dari lima persen menjadi 10 persen pada 2019," ujarnya.
Dikatakan, menurut data "International Congress and Convention Association (ICCA)", Indonesia berada di posisi 42 dunia dan berada di ranking 12 untuk kawasan Asia Pasifik.
Dikatakan meningkat delapan posisi di kawasan Asia Pasifik dengan jumlah kegiatan meningkat dari sebanyak 76 kegiatan menjadi 150 kegiatan pada tahun 2019.
Kontribusi MICE terhadap peningkatan kunjungan wisman dan pergerakan wisatawan nusantara, serta perolehan devisa juga akan meningkat signifikan, diproyeksikan devisa mencapai 2,5 miliar dolar AS, kondisi ini akan menjadikan sektor pariwisata layak sebagai penggerak perekonomian nasional.
Ditanya mengenai Rakor MICE, Hidayat mengharapkan hal tersebut akan menjadi langkah awal konkret dari komitmen pemerintah dalam memprioritaskan pengembangan pariwisata serta mendapatkan standar dan prosedur dalam menjalankan kegiatan MICE.
"Sehingga nantinya dapat berjalan sesuai dengan harapan dan terjadi sinkronisasi antarpelaku kegiatan MICE, baik di daerah, pusat, dan dalam negeri agar dapat memenangkan persaingan bisnis MICE di kawasan ASEAN maupun Asia Pasifik," katanya.
Rakor MICE diikuti sekitar 150 peserta, terdiri dari perwakilan kementerian dan lembaga, pelaku bisnis pariwisata, asosiasi pariwisata, INCCA, INACEB, ASITA, PHRI, HPI, dan ASPERAPI), Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan Dinas Pariwisata kabupaten dan kota se-Provinsi Bali, akademisi, media, serta pejabat dan staf di lingkungan Asdep Pengembangan Segmen Bisnis dan Kementerian Pariwisata. (WDY)