Badung (ANTARA) - Gubernur Bali, Wayan Koster, menilai kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) bidang Politik dan Pemerintahan Umum dan Deteksi Dini Mendukung Sukses Pilkada Serentak 2020 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, sangat membantu sektor pariwisata Pulau Dewata yang sedang mengalami tekanan akibat merebaknya virus corona atau COVID-19.
"Kami secara khusus datang untuk mengucapkan terima kasih kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar atas penyelenggaraan rapat koordinasi di Provinsi Bali ini," kata Gubernur Wayan Koster di Nusa Dua, Badung, Kamis.
Penyelenggaraan rapat koordinasi itu, dikatakan membantu sektor pariwisata di Bali karena peserta rapat yang hadir mencapai sekitar 2.000 orang. Belum lagi apabila peserta rapat membawa staf atau keluarganya. Menurutnya, dampaknya akan luar biasa untuk Bali.
Ia mengatakan Presiden Joko Widodo telah memerintahkan seluruh kegiatan pertemuan kementerian dan lembaga agar dapat diselenggarakan di daerah tujuan wisata seperti Pulau Bali.
Menurutnya, instruksi tersebut sangat menolong kondisi Bali yang sedang mengalami penurunan kunjungan wisatawan khususnya turis mancanegara.
"Untuk rapat besar dari kementerian dan dari Pemerintah Pusat yang diselenggarakan di Bali, yang pertama baru dari Kementerian Dalam Negeri," ujarnya.
Baca juga: Wagub inginkan pemerintah pusat arahkan MICE ke Bali
Pihaknya juga merespons sangat baik perintah Presiden Joko Widodo agar pertemuan-pertemuan dilaksanakan di Bali serta sejumlah kebijakan lain yang telah diputuskan melalui rapat terbatas beberapa hari yang lalu.
Ia berharap, apabila semua kementerian mengadakan pertemuan besar di Bali, hal itu bisa menutup dan menolong dampak dari menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara di Provinsi Bali.
"Kami berharap kementerian lainnya juga mengikuti Kemendagri ini untuk menyelenggarakan pertemuan atau rapat di Pulau Dewata. Sehingga denyut nadi dunia pariwisata tetap terjaga," ungkap Wayan Koster.
Ia menjelaskan, merebaknya COVID-19 telah mengakibatkan kunjungan wisatawan mancanegara terutama wisatawan asal Tiongkok mengalami penurunan signifikan.
"Kondisi tersebut tentunya memukul kondisi perekonomian di Bali, mengingat pariwisata adalah denyut nadi perekonomian sebagian besar daerah di Pulau Dewata," katanya.