Negara (Antara Bali) - Kerusakan terumbu karang menjadi tema Hari Konservasi Alam Nasional Tahun 2016, yang diselenggarakan di Pantai Karang Sewu, Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Rabu.
"Pelestarian terumbu karang, termasuk flora dan fauna lainnya harus diarahkan menjadi gerakan bersama-sama oleh masyarakat," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Tahrir Fathoni, di depan ratusan aktivis peduli lingkungan yang hadir dalam acara tersebut.
Usai memberikan sambutan, ia bersama kelompok masyarakat langsung melakukan penanaman terumbu karang di Pantai Karang Sewu, yang masuk wilayah Taman Nasional Bali Barat.
Selain menanam terumbu karang, Hari Konservasi Alam Nasional kali ini juga ditandai dengan pelepasan burung Kang Kareng perut putih yang merupakan satwa langka.
Kepada Kelompok Masyarakat Pelestari Jalak Bali di Kecamatan Melaya, Tahrir menyerahkan dua pasang jalak bali untuk dikembangbiakan.
Untuk memberikan apresiasi bagi pejuang lingkungan hidup, sebanyak 25 kelompok masyarakat dan individu mendapatkan penghargaan karena sudah melestarikan dan menjaga satwa langka di wilayahnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur lewat Badan Lingkungan Hidup juga menyerahkan dokumen pengelolaan kawasan ekosistem esensial sebagai koridor orang utan di bentang alam Wehea-Kelay kepada kementerian.(GBI)
Kerusakan Terumbu Karang Tema Hari Konservasi Alam
Rabu, 10 Agustus 2016 17:22 WIB