Denpasar (Antara Bali) - Delegasi Organitation World Heritage Cities
(OWHC) Asia Pasifik dan Pemkot Denpasar bekerja sama dengan Yayasan
Penyu Lestari Serangan melepas 400 ekor tukik di Pantai Sanur, Bali.
"Pelepasan
tukik tersebut sebagai wujud nyata Pemerintah Kota Denpasar dengan
delegasi OWHC dalam upaya menjaga habitat satwa yang lindungi," kata
Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar, Bali,
Selasa.
Ia mengatakan upaya pelestarian habitat penyu di Bali, khususnya di
Denpasar, dikarenakan satwa tersebut telah menjadi perhatian dunia dan
diambang kepunahan.
Jaya Negara mengimbau masyarakat ikut melestarikan spesies penyu,
yakni dengan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari telur maupun
daging penyu, tidak menggunakan barang-barang yang terbuat dari cangkang
penyu, dan tidak membuang sampah plastik serta benda-benda lain yang
berbahaya ke dalam laut.
Selain itu, kata dia, masyarakat diimbau agar tidak mengganggu
penyu yang sedang bertelur karena dapat menghentikan proses bertelur
apabila merasa terancam, tidak mengambil telur-telur penyu karena akan
menghancurkan populasi, dan menjaga kelestarian terumbu karang.
"Keberadaan terumbu karang yang sehat merupakan tempat makan dan
tempat tinggal yang baik untuk penyu. Dengan langkah tersebut, bahwa
masyarakat turut mendukung program konservasi penyu laut," ujarnya.
Sementara seorang Penangkar dari Yayasan Penyu Lestari Serangan
Wayan Geriya mengatakan tukik-yang dilepas tersebut merupakan hasil dari
penangkaran penyu di wilayah Serangan, dengan umur tukik yang dilepas
sekitar satu bulan.
"Jenis tukik yang dilepas hari ini yakni penyu lekang atau dikenal
dengan nama Olive ridley turtle (Lepidochelys olivacea). Penyu jenis
lekang ini memiliki sisik yang sangat halus dengan bentuk sisik tengah
yang membulat dan sisik samping memanjang," ucapnya.
Ia mengatakan tukik yang dilepas tersebut nantinya akan kembali
lagi ke pesisir pantai dengan jarak 10 tahun lamanya untuk bertelur.
Penyu ini bisa bertelur sampai ratusan telur dalam satu periode selama
setahun.
"Jadi setelah bertelur kami akan menjaga dan menangkar telur ini
sampai menetas kembali dan siap untuk dilepas ke laut, ini merupakan
salah satu upaya dalam menjaga kelestarian habitat penyu," katanya. (WDY)
Delegasi OWHC Bersama Pemkot Denpasar Lepas Tukik
Selasa, 9 Agustus 2016 17:40 WIB