Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan kegiatan pertemuan "Organitation World Heritage Cities (OWHC) Asia Pasific" yang diselenggarakan di Sanur, Bali, sangat bermanfaat dalam melestarikan kebudayaan dalam era globalisasi.
"Ini menjadi tantangan di Kota Denpasar dengan mencari solusi dalam jaringan kota bersejarah dunia dan kesepakan membangun jaringan keberlanjutan `heritage` dengan keikutsertaan generasi muda," katanya di Sanur, Bali, Senin.
Menurut Rai Mantra, di Kota Denpasar sudah dilakukan kegiatan-kegiatan yang menguatkan peran "sekaa teruna teruni" (kelompok pemuda pemudi), kegiatan jelajah pusaka dan pendidikan usia dini dalam kegiatan budaya.
Selain itu, kata dia, dalam kelompok pemuda setiap tahun juga melakukan evaluasi dan lokakarya, untuk membahas kebudayaan yang ada saat ini dalam menghadapi era globalisasi.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Gyeongju Korea Sang-Wook mengatakan terpilihnya Kota Denpasar sebagai tempat pertemuan OWHC, yang digelar selama empat hari hingga Rabu (10/8), karena lokasinya strategis dan memiliki kesamaan budaya.
"Denpasar dengan Korea ada kesamaan dalam pelestarian budaya. Di daerah kami juga ada aturan dalam zona menata bangunan. Di sini (Denpasar) juga ada aturan dalam tingginya bangunan," ujar Sang-Wook didampingi Sekretariat Regional OWHC Asian-Pasific, Ja-Hyun Jang.
Ia berharap melalui pertemuan OWHC Asia Pasifik nantinya dapat berbagi pengalaman dan memberikan rekomendasi di bidang pendidikan, tata cara perencanaan kota. Dalam pertemuan tersebut tidak saja menggali permasalahan kota pusaka di Asia Pasifik, namun menunjukkan kepada dunia tentang pelestarian budaya.
Sementara Direktur Jenderal Intangible Culture Heritage of Asia Pasific Region (ICHCAP) Huh Kwon mengatakan seluruh pemerintah daerah memilki kewajiban dalam pelestarian budaya dengan mensinergikan lewat penguatan generasi muda dalam pelestarian budaya.
"Strategic meeting menjadi penguatan pemerintah daerah dalam memberikan pemahaman kepada komunitas, yakni terkait konservasi pusaka mengharmonisasikan budaya ragawi dan nonragawi agar dapat harmonis," katanya. (WDY)