Negara (Antara Bali) - Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Djoni Widodo mengajak tokoh agama untuk turut mengawasi jalur masuk tidak resmi ke Pulau Bali, agar tidak ada penyusup dari pelaku teror maupun kejahatan lainnya.
"Ajakan tersebut saya sampaikan saat bersilaturahmi ke tokoh-tokoh agama dalam rangka lebaran, hari Rabu kemarin. Dengan kepedulian mereka, saya yakin pengawasan di jalur keluar masuk tidak resmi pulau ini, akan bisa dilakukan dengan maksimal," kata Djoni, di Negara, Kamis.
Ia mengatakan, tokoh agama biasanya memiliki jamaah yang tersebar di berbagai desa, termasuk wilayah pesisir yang rawan penyusupan, sehingga mereka bisa mendapatkan informasi yang cepat dari para jamaahnya tersebut.
Dengan mengajak tokoh agama ini, ia berharap, bisa menjadi antisipasi dini masuknya orang maupun paham yang mengarah ke terorisme, sehingga aparat keamanan bisa segera mengambil tindakan yang dibutuhkan.
"Semua tokoh agama dan masyarakat dari golongan manapun kami ajak serta untuk mengawasi kabupaten ini, apalagi wilayah pesisir di Kabupaten Jembrana cukup panjang," ujarnya.
Kepada Babinkamtibmas yang bertugas di setiap desa, ia memerintahkan untuk sering berkoordinasi dan bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat, khususnya menyangkut kondisi keamanan di wilayahnya.
Ia mengungkapkan, di Jembrana ada 30 titik jalur masuk dan keluar Bali tidak resmi, yang perlu mendapatkan pengawasan khusus.
"Pengawasan itulah yang membutuhkan peran serta masyarakat. Tanpa peran serta masyarakat, kami tidak bisa berbuat banyak," katanya.
Beberapa tokoh agama yang dikunjungi Djoni bersama unsur pimpinan Polres Jembrana antara lain Ketua MUI Jembrana yang juga pengasuh Pondok Pesantren Mabaul Ulum KH. Zaki Har, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ikhlas KH. Fathurahim, pengasuh Pondok Pesantren Al Bafaqihiyah Habib Salim dan tokoh masyarakat H. Muhamad Yahya Al Habsyi.(GBI)
Kapolres Jembrana Ajak Tokoh Agama Awasi Penyusupan
Kamis, 14 Juli 2016 17:25 WIB