Semarapura (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginginkan supaya dapat memanfaatkan dokter internship atau dokter yang mengikuti program magang pada saat libur panjang, untuk mengatasi membludaknya pasien di sejumlah rumah sakit daerah.
"Ini problem yang harus kita pecahkan bersama, kasihan para pasien berjubel seperti ini tidak bisa tersalurkan," kata Pastika saat melakukan inspeksi mendadak ke RSUD Klungkung, di Semarapura, Kamis.
Di RSUD Klungkung, dia mendapati pasien yang masuk ke rumah sakit tersebut hanya bisa ditangani di Unit Gawat Darurat karena aktivitas poliklinik yang tutup selama libur panjang Idul Fitri.
Tidak hanya itu, Pastika yang diterima oleh Kepala Bidang Pelayanan RSUD Klungkung, dr Ida Ayu Megawati juga menyoroti tidak adanya dokter spesialis yang bertugas selama libur berlangung, sedangkan di UGD rumah sakit tersebut hanya bertugas tiga orang dokter.
Menurut dia, hal ini sangat kontraproduktif dengan kondisi saat ini di tengah masih banyaknya para dokter jebolan Fakultas Kedokteran yang menganggur dan mengantre untuk bisa ikut program wajib internship pasca lulus dari Fakultas Kedokteran.
"Harusnya kita bisa manfaatkan para dokter internship lebih banyak khususnya pada saat libur seperti ini, sehinga tidak kewalahan. Kasihan para pasien, apalagi RSUD Klungkung pasiennya tidak saja berasal dari Klungkung tapi juga sebagian ada dari Karangasem," ujarnya.
Usai meninjau RS Klungkung, Pastika yang didampingi Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra juga berkesempatan meninjau Puskesmas Banjarangkan II di Desa Takmung, Banjarangkan, Klungkung.
Puskesmas yang menyediakan rawat inap ini tetap buka dan menerima pasien rawat inap yang mayoritas adalah ibu yang melakukan persalinan.
Pada kesempatan itum Pastika juga berdialog dengan dokter Krisna Yoga Pratama, yang merupakan dokter internship di puskesmas tersebut. Krisna membenarkan masih terbatasnya jumlah lulusan Fakultas Kedokteran yang kesempatan internship di Bali.
"Untuk pembukaannya baru bulan November, sedangkan kelulusannya sudah bulan Mei dan jumlahnya terbatas di Bali. Kecuali mau ikut yang di luar Bali," ucapnya.
Krisna juga menambahkan tidak jarang terjadi kekosongan dokter internship di puskesmas saat proses rekrutmennya belum selesai.
Menanggapi ini Pastika menekankan pentingnya manajemen personel kedepannya. "Ke depan kondisi seperti ini harus diperhitungkan," ujar Pastika.
Dalam kesempatan itu, dia juga berkesempatan meninjau poses pelayanan dan berdialog dengan sejumlah pasien yang tengah di rawat inap di puskesmas itu. (WDY)