Negara (Antara Bali) - Jaringan kabel misterius meresahkan warga Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, karena pemasangannya terkesan asal-asalan.
"Jaringan kabelnya dipasang tanpa disangga tiang yang memadai. Hanya di beberapa tempat mendompleng di tiang beton PLN, itupun pemasangannya terlihat asal-asalan," kata Wayan Agus Swatika, warga Desa Pekutatan, Rabu.
Menurutnya, kabel tersebut mengarah ke hotel dan villa yang berada di pantai, sehingga diduga sebagai sambungan koneksi internet.
Selain Swastika, warga sekitar lainnya juga merasa keberatan dengan jaringan kabel tersebut, karena tidak memenuhi unsur keamanan dan rawan putus.
Pantauan di lapangan, selain tiang PLN, kabel tersebut juga disangkutkan ke pohon milik warga yang juga terkesan semrawut.
Menurut Swastika, masalah ini sempat dibahas dalam rapat di dusun setempat, karena kabel-kabel yang terentang mulai mengganggu aktivitas warga.
"Ada pemilik truk yang kesulitan saat hendak masuk ke halamannya karena kabel itu terlalu rendah. Anak-anak juga sering bermain-main dengan kabel tersebut, sehingga kami khawatir membahayakan mereka," ujarnya.
Dalam rapat di dusun, warga memutuskan, untuk menyangga kabel yang melintas di pekarangannya dengan bambu, agar aktivitas mereka tidak terganggu.
Karena tidak jelas siapa pemilik jaringan kabel tersebut, warga kesulitan untuk melakukan pengaduan dan protes, namun mengancam akan memotongnya jika pemilik kabel tidak segera membenahinya.
Kepala Desa atau Perbekel Pekutatan I Gede Silagunada mengatakan, pihaknya berharap pemilik kabel baik perusahaan maupun pribadi segera melakukan pembenahan, karena warganya mulai terganggu.
Dugaan warga dan kepala desa jika kabel tersebut milik dari PT Telkom, dibantah oleh Supervisor Plasa PT Telkom Negara Purna, yang mengaku tidak tahu adanya jaringan kabel tersebut.
"Saya akan sampaikan ke bagian teknis untuk mengeceknya ke lapangan. Setahu saya, sampai saat ini belum ada instalasi telepon di Kecamatan Pekutatan untuk koneksi internet," katanya.
Ia menduga, jaringan tersebut milik salah satu vendor dari Denpasar, namun ia tidak tahu persis nama perusahaan vendor penyedia jasa internet tersebut.(GBI)