Chicago (Antara Bali/Xinhua) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), tertekan data-data ekonomi AS yang menunjukkan penguatan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 3,40 dolar AS atau 0,28 persen, menjadi menetap di 1.220,40 dolar AS per ounce.
Emas berada di bawah tekanan karena Departemen Perdagangan AS merilis sebuah laporan pada Kamis yang menunjukkan pesanan barang tahan lama lebih kuat dari perkiraan, dengan pesanan baru bertambah 3,4 persen selama bulan April, sementara Maret direvisi lebih tinggi menjadi 1,9 persen.
Analis mencatat bahwa pesanan kendaraan memimpin penguatan pada April, meningkat 2,9 persen, dan pesawat komersial bertambah 65 persen. Namun demikian, angka eks-transportasi hanya bertambah 0,4 persen.
Laporan lain yang dirilis pada Kamis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran awal jatuh sebanyak 10.000 ke tingkat yang lebih rendah dari perkiraan pada 268.000. Laporan yang lebih baik ini memberikan tekanan pada logam mulia.
Emas dicegah dari penurunan lebih lanjut karena indeks dolar AS turun 0,25 persen menjadi 95,17 pada pukul 19.30 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Perak untuk pengiriman Juli naik 8,20 sen, atau 0,50 persen, menjadi ditutup pada 16,343 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik satu dolar AS, atau 0,10 persen, menjadi ditutup pada 995,80 dolar AS per ounce. (WDY)
Emas Turun Tertekan Penguatan Data Ekonomi AS
Jumat, 27 Mei 2016 8:00 WIB