Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengumpulkan seluruh aparatur sipil negara di lingkungan pemprov setempat yang berusia di bawah 30 tahun untuk mencari bibit-bibit pegawai yang hebat dan pemberani.
Pastika usai mengumpulkan para ASN tersebut, di Denpasar, Selasa, mengatakan mereka dikumpulkan untuk menjalani psikotes dalam waktu singkat. "Psikotes, ingin mencari orang-orang yang hebat," ucapnya.
Menurut dia, acara tersebut sengaja dibuat tertutup supaya para abdi negara itu berani, karena mereka kadang-kadang menjadi takut untuk berekspresi ketika ada atasannya.
"Orang kalau masuk ke pemerintahan, masuk ke kotak birokrat, biar pinter bagaimana, biar hebat bagaimana, terpasung aturan yang ada. Saya ingin mendapatkan potensi yang bagus," ujarnya sembari menyebutkan lewat kegiatan tersebut untuk mengetahui anak-anak muda yang pemberani.
Pastika berharap para ASN yang berusia muda tersebut kemudian dapat menjadi agen perubahan bagi lingkungan birokrasi di Pemprov Bali.
Mantan Kapolda Bali itu tidak memungkiri sesungguhnya banyak dari mereka itu yang ingin maju dan memiliki pemikiran yang bagus, tetapi tidak berani dikeluarkan.
"Mereka pengen untuk berekspresi, tetapi karena berada dalam `kotak` nggak bisa. Itu persoalannya, saya ngerti," kata Pastika.
Sebelumnya dalam apel disiplin Senin (9/5), Pastika meminta seluruh jajarannya untuk sadar terhadap fungsi dan keberadaan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Pihaknya juga akan segera mengevaluasi kembali SKPD ataupun bidang-bidang yang ada, khususnya di Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishubinfokom), serta mencari kader-kader aparatur sipil negara (ASN) muda yang pemberani dan mempunyai nyali untuk mengatasi permasalahan jembatan timbang di Desa Cekik, Kabupaten Jembrana.
Akibat ada permasalahan di jembatan timbang itu, banyak truk yang membawa muatan melebihi kapasitas sehingga mengakibatkan rusaknya jalan penghubung, dan seringnya terjadi kecelakaan di jalur Gilimanuk-Denpasar. (WDY)