Denpasar (Antara Bali) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali mengharapkan menjadi tim terbaik yang dinilai oleh Pemerintah Pusat berdasarkan upaya, hasil dan program kerja dalam mengendalikan inflasi.
"Doakan saja kami masuk nominasi," kata Wakil Ketua TPID Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, tim penilai tersebut yakni Tim Pengendalian Inflasi (TPI) Pusat yang terdiri dari Bank Indonesia, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri.
Indikator yang menjadi penilaian, lanjut dia, yakni hasil dalam menekan inflasi, upaya untuk menekan inflasi seperti operasi pasar dan pasar murah, kebijakan yang dikeluarkan serta anggaran untuk ketahanan pangan.
"Nanti akan diumumkan saat pertemuan Kelompok Kerja Nasional pada Agustus," ucap Dewi.
Ia menambahkan bahwa TPI menilai TPID di provinsi dan kabupaten/kota yang dicacah dalam menghitung angka inflasi suatu daerah.
Terkait insentif, Dewi menambahkan bahwa daerah yang memiliki inflasi rendah, pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari angka nasional serta mendapat penilaian dari BPK dengan nilai "Wajar Tanpa Pengecualian" (WTP) akan mendapatkan insentif.
"Biasanya itu akan menjadi stimulus bagi pembangunan," imbuhnya.
Di Provinsi Bali sendiri penghitungan inflasi didapatkan dari dua kota sentral yakni Denpasar dan Singaraja di Kabupaten Buleleng.
Sejumlah upaya telah dilakukan di antaranya dengan menggelar operasi pasar dan pasar murah serta menyusun program kerja dalam peta jalan atau "roadmap" untuk beberapa tahun mendatang. (WDY)