Jakarta (Antara Bali) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, inflasi yang naik tajam dan tidak stabil pergerakannya merupakan musuh ekonomi, karena menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Saya ingin mengajak kita memahami mengapa pengendalian inflasi penting. Inflasi adalah musuh ekonomi apalagi bila naiknya tajam dan terus berfluktuasi," kata Presiden Yudhoyono saat membuka Rakornas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPD) V 2014, di Jakarta, Rabu.
Menurut Yudhoyono, kondisi harga yang naik dengan tinggi dan dengan pergerakan yang tidak stabil merupakan musuh ekonomi dan musuh rakyat.
Hal itu, ujar dia, karena pemerintah telah berusaha keras dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat seperti dalam menaikkan upah pekerja tetapi bila harga terus melambung maka tentu semua itu tidak ada artinya.
Selain itu, lanjutnya, harga yang tidak stabil juga membuat kesukaran karena membuat kalangan pebisnis dan dunia usaha sulit untuk merencanakan bisnisnya.
Presiden juga mengingatkan bahwa stabilitas harga merupakan salah satu dari tiga komponen penting dalam makro ekonomi, selain pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan.
SBY mengutarakan harapannya agar tidak ada pihak yang latah yang berpendapat bahwa meski indikator makro bagus, tetapi kondisi perekonomian mikro jelek. "Mikro merupakan agrerat makro, sehingga bila makro baik pastilah mikro juga baik," katanya.
Mengingat ketiga pilar penting perekonomian itu, maka sangat penting pula bagi pemerintah untuk menjaga baik pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, dan stabilisasi harga meski bagaimanapun gejolak perekonomian di tingkat global.
Presiden Yudhoyono juga mengemukakan bahwa dirinya selalu mengingatkan dalam forum G20 mengenai kondisi pasar perekonomian yang sering ada penyimpangan. (WDY)