Denpasar (Antara Bali) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali melakukan inspeksi mendadak (razia) melakukan tes urine terhadap anggota DPRD setempat guna mengetahui kondisi kesehatan.
"Kemarin (Kamis) pagi memang mendadak datang dari BNN Bali untuk mengambil urine para anggota DPRD. Termasuk juga urine saya juga diambil," kata Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama di Renon, Kota Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan sebelumnya pihak BNN Bali sudah berkoordinasi untuk pelaksanaan pengambilan urine anggota DPRD, namun untuk tes urine waktunya tidak ditentukan.
"Bagi kami tes urine itu soal biasa dalam upaya mengetahui apakah ada anggota yang memakai narkoba atau tidak. Ini bertujuan memberikan pelajaran kepada masyarakat, bahwa anggota DPRD harus bebas dari narkoba," ujarnya.
Adi Wiryatama mengharapkan semua pihak atau masyarakat Indonesia harus terhindar dari narkoba, karena dalam membangun bangsa dan negara harus cerdas. Jika terkena atau kena pengaruh narkoba maka tidak akan mampu cerdas, sebab zat tersebut bisa melumpuhkan daya pikiran.
"Bangsa Indonesia terus memerangi narkoba. Karena dampak terkena narkoba akan merusak generasi muda kita. Karena itu semua pihak harus bebas dari pengaruh narkoba," kata politikus PDIP.
Ditanya kapan hasil tes urine anggota Dewan diumumkan, Adi Wiryatama belum bisa memberikan kepastian hasil itu diumumkan.
"Kami belum tahu kapan hasil tes urine anggota Dewan diumumkan oleh BNN. Kami tunggu saja hasil dari laboratorium tersebut," ucapnya.
Namun demikian, kata Adi Wiryatama, dalam tes tersebut juga melihat kondisi yang diambil sampel urine dari anggota DPRD tersebut, sebab ada beberapa anggota Dewan yang meminum obat untuk kesehatan, seperti obat menurun tekanan darah tinggi atau obat diabetes.
"Hal itu harus diperhitungkan juga hasil tes urine bagi anggota DPRD yang mengkonsumsi obat penurun tekanan darah tinggi atau obat diabetes," katanya.
Sebelumnya, BBN Bali juga sudah melakukan tes urine terhadap PNS di lingkungan Kantor DPRD Bali. Namun hasilnya dinyatakan negatif. (WDY)