Kendari (Antara Bali) - Anggota Badan Sosialisasi Empat Pilar MPR
Abidin Fikri mengakui MPR belum memiliki metode khusus sosialisasi Empat
Pilar di kalangan artis dan pekerja seni.
"Artis dan pekerja seni juga merupakan elemen masyarakat yang
menjadi sasaran sosialisasi Empat Pilar MPR RI," kata Abidin Fikri di
sela kegiatan sosialisasi Empat Pilar yang diikuti 100 mahasiswa dari 11
perguruan tinggi se-Sulawesi Tenggara, di Kendari, Jumat (15/4) malam.
Abidin Fikri yang juga politisi PDI Perjuangan mengatakan hal itu
ketika ditanya soal pernyataan penyanyi dangdut Saskia Gotik yang
dinilai merendahkan lambang negara.
Menurut Abidin, sebenarnya MPR RI sudah melakukan sosialisasi Empat
Pilar dengan pendekatan budaya pada etnis tertentu seperti, melalui
pola pergelaran wayang kulit, wayang golek, maupun pertunjukan ketoprak.
Namun, metode khusus sosialisasi Empat Pilar kepada para aris dan pekerja seni, kata dia, belum ada.
"Kalau sosialisasi Empat Pilar kepada individu-individu artis, sudah dilakukan," katanya.
Politisi PDI Perjuangan ini mencontohkan, sosialisasi Empat Pilar
yang dilakukan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) MPR RI terhadap
puluhan artis, termasuk penyanyi dangdut Saskia Gotik, adalah
sosialisasi Empat Pilar terhadap individu-individu artis.
Menurut Abidin, kalau Saskia Gotik pernah membuat pernyataan yang
keliru soal Pancasila, karena dia belum mengerti Pancasila.
Dia mengapresiasi langkah Fraksi PKB yang melakukan sosialisasi
Empat Pilar kepada para artis untuik belajar mengenai pentingnya
ideologi negara.
"Dengan mengikuti sosialisasi Empat Pilar, maka Saskia Gotik yang tidak mengerti Pancasila, bisa jadi mengerti," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Abidin juga menjelaskan, MPR RI melakukan
sosialisasi Empat Pilar dengan banyak model, agar materi-materinya
dapat terserap secara optimal sesuai dengan kelompok masyarakat yang
menjadi sasarannya.
Menurut dia, sosialisas Empat Pilar terhadap pejabat di daerah,
pegawai negeri sipil (PNS), guru, dan elemen lainnya dilakukan "training
of trainee" (TOT) dengan pola diskusi tatap muka.
Kemudian, sosialisasi Empat Pilar terhadap masyarakat tradisional
seperti etnis Jawa melalui pagelaran wayang kulit, etnis Sunda melalui
wayag golek, terhadap mahasiswa dengan pola TOT plus out bond, serta
terhadap pelajar dengan pola TOT plus cerdas cermat.
"Sosialisasi Empat Pilar dengan adanya permainan seperti out bond
dan cerdas cermat, agar lebih menghayati dan terserap lebih optimal,"
katanya. (WDY)
Politisi PDIP Tanggapi Saskia Gotik
Sabtu, 16 April 2016 13:21 WIB