Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah Indonesia dan Denmark sepakat untuk memperkuat kerja sama bidang pertanian melalui penandatanganan nota kesepahaman antarmenteri kedua negara di Jakarta, Selasa.
MoU yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian Indonesia Amran Sulaiman dan Menteri Lingkungan dan Pangan Denmark Esben Lunde Larsen tersebut berisi tentang persetujuan investasi pertanian khususnya di bidang ternak hidup, jagung (untuk pakan ternak), dan gula.
"Jadi Indonesia akan menyediakan dua juta hektare lahan, di mana satu juta hektare untuk ternak hidup, 500.000 hektare untuk jagung dan 500.000 untuk gula," kata Amran usai penandatanganan di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta.
Lahan-lahan itu akan berlokasi di antaranya di Sulawesi Tenggara, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Sementara itu sebagai timbal balik, Denmark akan memberikan bantuan dan transfer teknologi untuk Indonesia.
Untuk itu, sebagai tahap awal Negeri Skandinavia tersebut ¿mengundang Menteri Pertanian Amran Sulaiman beserta jajaran ke Denmark.
"Kami akan tunjukkan teknologi yang kami gunakan di Denmark. Kami sangat menghormati masyarakat Indonesia dan ingin mewujudkannya dengan meningkatkan kualitas pertanian mereka, terutama untuk bagi petani perseorangan," kata Menteri Esben.
MoU tersebut, menurut Menteri Amran, mulai berjalan efektif pada tahun 2016 dan berlaku selama lima tahun.
Denmark sendiri, ujar Amran, telah menanamkan investasi senilai kurang lebih Rp2 triliun. "Saya minta kalau bisa ditambahi lagi dua kali lipat," kata dia.
Menteri Lingkungan dan Pangan Denmark Esben Lunde Larsen sendiri tengah berada di Indonesia untuk melakukan serangkaian kunjungan kerja. Selain dengan Amran, Esben Lunde akan bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kelautan dan Perikanan serta Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. (WDY)