Jakarta (Antara Bali) - Pada 2016 sebagian besar wilayah Indonesia akan
mengalami musim kemarau mulai Mei dan Juni, kata Kepala Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Andi Sakya, di Jakarta, Senin.
"Pada 66 persen wilayah Indonesia," katanya.
Dia mengatakan terdapat wilayah yang lebih dulu memasuki musim
kemarau yaitu pada Februari, di antaranya Dumai, Bengkalis, Siak, Rokan
Hilir dan Meranti (Sumatera Utara dan Riau).
Daerah tersebut, kata dia, memiliki pola musim yang berbeda dengan
wilayah Indonesia lainnya karena memiliki dua puncak musim hujan setiap
tahunnya. Pengurangan hujan di wilayah itu, terjadi sejak Februari dan
akan mendapat hujan kembali pada April.
Dia mengatakan perbandingan rata-rata musim per 30 tahun, awal
kemarau 2016 diprediksi 50 persen daerah di Indonesia mengalami
kemunduran, sementara 23 persen diprediksi musim kemaraunya masuk lebih
awal.
"Sifat hujan selama periode musim kemarau 2016 diprediksi sebagian
besar normal, tapi ada beberapa daerah yang diprediksi di atas normal,
yaitu di sebagian Sumatera, Jawa, Bali, NTB, Kalimantan dan Sulawesi.
Sementara bawah normal terjadi di sebagian kecil Sumatera, Jawa, NTB,
Sulawesi, Kalimantan, Papua dan sebagian besar NTT," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menegaskan kepada publik jika
istilah musim kemarau bukanlah berarti tidak ada hujan sama sekali pada
periode tersebut. Akan tetapi, musim kemarau merupakan periode hujan
yang turun sangat jarang di suatu wilayah.
"Suatu yang perlu diketahui dan dipahami masyarakat itu adalah musim
kemarau bukanlah berarti tidak ada hujan sama sekali," kata dia. (WDY)
Mayoritas Indonesia Kemarau Mulai Mei Nanti
Senin, 14 Maret 2016 15:50 WIB