Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) berencana mereformasi komponen-komponen harga gas
yang dicurigai menyebabkan harganya terbilang mahal.
"Untuk harga gas, kita akan dorong untuk reformasi komponen-komponen
yang menyebabkan harganya lebih tinggi dibandingkan tempat lain," kata
Menteri ESDM Sudirman Said selepas Rapat dengan pihak Kamar Dagang
Indonesia di Gedung Kadin, Jakarta, Kamis.
Sudirman mengatakan ada sedikitnya empat komponen yang akan
direformasi dengan tujuan menekan harga gas agar tidak terlalu mahal.
Pertama, kata dia, pemerintah pada prinsipnya berkorban di hulu agar
sektor hilir mendapatkan harga yang lebih baik.
"Itu akan diberikan kepada industri-industri tertentu yang berbasis
gas, untuk Perpres-nya akan segera keluar, karena sudah cukup lama dan
sekarang sudah masuk Sesneg yang saya dengar," ujar dia.
Kedua, lanjut dia, pemerintah akan mendorong sinergi infrastruktur
terkait gas. Menurut Sudirman, hal tersebut dilakukan karena selama ini
infrastruktur tersebut yang menyebabkan harga gas melebihi tempat
lainnya.
Ketiga, Sudirman melanjutkan pemerintah akan menertibkan perdagangan
gas (gas trading) yang diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) Nomor 6
Tahun 2016.
"Permennya sudah keluar, ini akan sedikit banyak berkontribusi pada mata rantai pasokan juga," ujar dia.
Keempat, tambah Sudirman, pemerintah akan membentuk satu badan
penyangga dengan tujuan untuk menemikan harga keseimbangan yang baru
sehingga tidak memberatkan sektor hulu dalam berproduksi dan hilir dalam
membeli.
"Jika badan ini terbentuk, akan ada mixing antara harga mahal dan
murah sehingga ketemu keseimbangan harga baru. Ini memang perlu waktu
tapi akan terjadi," tutur Sudirman. (WDY)
Pemerintah Berencana Mereformasi Komponen Harga Gas
Jumat, 11 Maret 2016 7:34 WIB