Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo menargetkan pusat logistik
ASEAN pindah ke Indonesia setelah peresmian Pusat Logistik Berikat di
Tanah Air.
"Semua. Iya dong. Semua pindah ke sini karena konsumsi di sini,
produksi di sini, 45 persen konsumsi di sini PDB ada di Indonesia," kata
Presiden Jokowi setelah meresmikan beroperasinya Pusat Logistik Berikat
(PLB) di kawasan industri Cipta Krida Bahari, Cakung, Jakarta Utara,
Kamis.
Ia berharap logistik-logistik yang semula harus diambil di
negara-negara lain atau negara tetangga ASEAN, berpindah ke Indonesia
pasca--PLB diresmikan.
Menurut dia, fasilitas dan insentif yang disiapkan bagi PLB diupayakan sangat bagus dan menarik.
"Dulu ada gudang berikat (ibaratnya) dulu hanya warung sekarang
berubah menjadi pusat logistik berikat, menjadi supermarket semuanya ada
sehingga nantinya biaya logistik akan jatuh lebih murah," katanya.
Presiden menegaskan jika selama ini negara lain bisa memerankan fungsi pusat logistik maka Indonesia harus bisa.
"Saya sampaikan kalau negara lain bisa seperti itu kita juga harus
bisa. Kita dalam persaingan, era kompetisi, kalau kita tidak murah ya
kalah. Biaya logistik kita 24-27 persen masih tinggi sekali," katanya.
PLB merupakan gudang multifungsi yang atas pemasukan barang impor belum dipungut bea masuk dan pajak impor.
Selain itu atas pemasukan barang impor ke PLB juga belum
diberlakukan ketentuan pembatasan impor dan semua kegiatan yang dapat
dilakukan di gudang di luar negeri juga dapat dilakukan di PLB termasuk
pemeriksaan surveyor.
Dengan adanya PLB diharapkan biaya logistik nasional akan turun, dwelling time di pelabuhan semakin cepat serta dapat menarik investasi untuk pertumbuhan ekonomi nasional. (WDY)
Presiden Targetkan Logistik ASEAN Pindah ke Indonesia
Kamis, 10 Maret 2016 11:31 WIB