Denpasar (Antara Bali) - Api obor Asian Beach Games (ABG) 2010 yang berasal dari sumber api abadi di Desa Mrapen, Jawa Tengah, diserahkan kepada delegasi dari Muscat ABG Organizing Committee ke Oman di Denpasar, Bali, Sabtu.
Prosesi penyerahan api abadi Mrapen itu berlangsung di pelataran Jaya Sabha, rumah dinas Gubernur Bali, dari Menegpora Andi Mallarangeng kepada Mohamed Al Fairuz dan Said Al Asmi, delegasi dari Oman.
Acara penyerahan api obor yang disemayamkan tiga malam di Jaya Sabha Denpasar itu disaksikan oleh Ketua KOI/KONI Rita Soebowo, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Ketua KONI Bali Drs Made Nariana dan sejumlah undangan.
Api yang diambil dari sebuah desa di Kabupaten Grobogan itu akan digunakan untuk menyulut "cauldron" saat Asian Beach Games dibuka secara resmi di Muscat, Oman, 8 Desember 2010 dan direncanakan diterbangkan dari Bali, Minggu (5/12).
Ketua KOI/KONI Rita Soebowo mengatakan bahwa pengambilan api itu merupakan tonggak penting dari sejarah Indonesia dan Asian Beach Games. Pada Rapat OCA 2004 di Beijing, China, Indonesia (Bali) terpilih sebagai tuan rumah.
Keberhasilan Indonesia menjadi juara umum pada pelaksanaan Bali Asian Games 2008 dilengkapi dengan disetujuinya api abadi Merapen sebagai api resmi ABG pada rapat OCA yang diselenggarakan saat itu.
Setiap berlangsung Asian Beach Games, negara yang menjadi tuan rumah akan mengambil api di Bali yang berasal dari api abadi di Mrapen Jawa Tengah dan dibawa menuju negara tuan rumah.
Mrapen akan tercatat dalam perjalan sejarah ABG karena api untuk menyalakan obor pesta olahraga tersebut akan selalu diambil dari desa itu, dan penyerahannya akan selalu ddilakukan di Bali sebagai tuan rumah Asian Beach Games pertama.
Setiap berlangsung Asian Beach Games, pesta olahraga pantai dua tahunan itu, nama Bali akan selalu berkumandang karena kegiatan tersebut diawali pengambilan api obor dari Desa Mrapen, Jawa Tengah, dan diterbangkan lewat Bali.
"Kegiatan olahraga yang diliput media massa mancanegara di negara tempat berlangsungnya pertandingan olahraga pantai itu, tentu akan menguntungkan Bali sebagai daerah tujuan pariwisata dunia," kata Rita Soebowo.(*/T007)