Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Gede Ketut Nugraha Pendit menyoroti buruknya kualitas trotoar di Kota Denpasar yang baru diperbaiki, karena belum ada sebulan sudah terkelupas.
"Saya amati kualitas pemasangan trotoar berupa paving kualitasnya jelek sekali, karena belum sebulan dikerjakan sudah banyak yang rusak," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia mengharapkan dinas pekerjaan umum dan instansi terkait melakukan evaluasi terhadap kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut.
"Instansi terkait harus melakukan evaluasi terhadap kontraktor pemenang proyek tersebut, Bila tidak dilakukan secara cermat maka hasilnya seperti yang kita lihat sekarang, kualitasnya sangat buruk," ujarnya.
Nugraha Pendit mengatakan perbaikan got dan trotoar yang bernilai puluhan miliar tersebut bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun dengan kondisi pengerjaannya yang buruk tentu masyarakat tidak merasakan kenyamanan untuk memanfaatkan fasilitas umum itu.
"Pemerintah mengelontor dana APBN yang cukup besar ke daerah-daerah untuk membangun fasilitas umum bertujuan agar pembangunan bisa dinikmati masyarakat. Namun jika pengerjaannya tidak sesuai dengan bestek maka yang rugi warga itu sendiri," ucap politikus Partai Gerindra itu.
Menurut dia, semestinya pemerintah provinsi, kabupaten/kota harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap proyek tersebut, karena yang menggunakan adalah masyarakat setempat.
"Kalau memang tidak sesuai dengan gambar atau bestek, maka pemerintah daerah harus berani menegur pemborong tersebut dengan tujuan tidak melakukan kecurangan atau kesalahan," ucap anggota Komisi III DPRD yang membidangi pembangunan dan infrastruktur ini.
Nugraha Pendit mengatakan dengan kenyataan trotoar yang baru diperbaiki ternyata sudah rusak, artinya pengerjaannya tidak beres.
"Kita lihat trotoar di sejumlah ruas jalan, antara lain di Jalan Gatot Subroto, Imam Bonjol dan Cokroaminoto ketika musim hujan air meluap dan lubang yang dibuat tidak mampu dialiri air hujan. Ini jelas kesalahan dalam pengerjaan, semestinya air yang di jalan bisa masuk got lewat lubang trotoar," ucapnya.
Wayan Dana, seorang warga Denpasar mengkritisi bahwa pengerjaan got dan trotoar kelihatannya tidak sesuai dengan bestek. Seharusnya trotoar tersebut langsung direkatkan dengan semen, bukan dipasang hanya beralaskan pasir.
"Kalau di trotoar umum semestinya direkatkan dengan semen agar kuat, karena tidak menutup kemungkinan juga dilewati kendaraan yang kebetulan berada di depan pertokoan. Ini kelihatannya pemborong tidak memperhitungkan hal tersebut. Mereka asal pasang agar dapat untung banyak. Tapi buktinya baru seumur sebulan banyak yang rusak," katanya. (WDY)
DPRD Soroti Proyek Trotoar Denpasar Kualitasnya Buruk
Jumat, 12 Februari 2016 20:21 WIB