Denpasar (Antara Bali) - Sekretaris Kota Denpasar AAN Rai Iswara mengemukakan, untuk menangani persoalan sampah di perkotaan bisa dimulai dari hulu yang merupakan sumber produksi sampah rumah tangga sebelum akhirnya sampai ke hilir.
"Tiga hal dalam penanganan masalah sampah yang perlu diperhatikn adalah mulai hulu, prosesi sampah, dan hilir," ujarnya saat peresmian Bank Sampah Sedhana Arsa di Renon, Denpasar Selatan, Sabtu.
Pada kegiatan yang juga penutupan pelatihan pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat itu, Rai Iswara mengatakan, pesatnya perkembangan penduduk kota akibat migrasi dan urbanisasi telah memunculkan persoalan kebersihan.
Dia menekankan pentingnya penanganan sampah di hulu sebagai awal produksi sampah rumah tangga bisa berdampak pada penanganan samapah di hilir, yakni di tempat pembuangan akhir (TPA).
Masalah kebersihan sampah, menurutnya, tidak dapat dituntaskan oleh lembaga teknis, yakni DKP, tanpa didukung sikap dan perilaku yang terpadu seluruh masyarakat dan komponen lainnya.
Karena itu pihaknya menyambut positif pelatihan pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat.
Dengan harapan agar seluruh lapisan masyarakat ikut peduli dan turut bertanggung jawab atas masa depan Kota Denpasar.
Rai Iswara mengharapakan kelompok ini dikelola baik sehingga dapat memberikan dampak yang baik kepada masyarakat dalam menangani masalah sampah yang nantinya dapat mewujudkan Denpasar bersih dan hijau.
Di pihak lain, Kadis DKP Kota Denpasar Ketut Wisada menilai, masalah yang dihadapi sekarang ini yakni sebagian masyarakat sering melanggar jadwal pembuangan sampah yang telah ditetapkan.
"Kami harapkan masyarakat yang membuang sampah di pinggir jalan raya agar menaati peraturan jadwal pembungan sampah, sehingga Denpasar bersih dan hijau dapat terwujud," ucapnya.
Terkait pemahaman masyarakat atas sampah dan segala permasalahannya yang ditimbulkan bagi lingkungan, I Ketut Astawa yang menjadi Ketua Forum Sedana Kota Denpasar mengatakan, perlu digelar pelatihan pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat.
Sehingga, lewat pelatihan ini, terbentuk kader-kader lingkungan yang terampil dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.(*)